Liga Champions

3 Fakta Usai Chelsea Kalahkan Manchester City di Final Liga Champions

Minggu, 30 Mei 2021 14:53 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor:
© Getty Images
Performa apik Antonio Rudiger (kiri) di jantung pertahanan Chelsea menjadi salah satu kunci keberhasilan The Blues mengunci gelar Liga Champions kedua mereka sepanjang sejarah. Copyright: © Getty Images
Performa apik Antonio Rudiger (kiri) di jantung pertahanan Chelsea menjadi salah satu kunci keberhasilan The Blues mengunci gelar Liga Champions kedua mereka sepanjang sejarah.
Balas Dendam Eks Finalis dan Performa Apik Batu Karang Jerman di Jantung Pertahanan

Rudiger Menjelma Menjadi Tembok Besar China

Laga final Liga Champions 2020/21 kontra Manchester City ini mungkin adalah salah satu pertandingan terbaik Antonio Rudiger bersama Chelsea.

Ia tampil bak Tembok Besar China. Jika ‘Tembok 10.000 Li’, julukan lain Tembok Besar China, berhasil menjaga China dari serangan suku-suku nomad dari utara, maka Rudiger berhasil menjaga gawang Edouard Mendy dari gempuran Manchester City sepanjang 90 menit.

Rudiger adalah aktor kunci di jantung pertahanan Chelsea dalam laga tersebut. Performa apiknya berhasil membuat gawang The Blues tetap terjaga kesuciannya hingga akhir laga.

Balas Dendam Thomas Tuchel

© thesun/gettyimages
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel kenakan sepatu keberuntungan saat Chelsea menjuarai Trofi Liga Champions. Copyright: thesun/gettyimagesThomas Tuchel kedapatan mengenakan sepatu keberuntungan miliknya ketika membawa Chelsea menjuarai trofi Liga Champions kedua dalam sejarah mereka.

Final Liga Champions 2020/21 ini merupakan laga pembalasan dendam Thomas Tuchel dan Thiago Silva, eks finalis Liga Champions 2019/20 kemarin.

Jika musim lalu Tuchel yang merupakan pelatih Paris Saint-Germain (PSG) dan Silva yang merupakan pilar Les Parisiens di lini belakang harus tertunduk lesu serta mengalami patah hati yang menyakitkan usai dikalahkan Bayern Munchen, situasi yang terjadi saat ini sungguh berbeda.

Mereka berdua menjadi pihak yang menangis bahagia di final kali ini. Tuchel dan Silva berhasil menuntaskan rasa perasaan mereka pada trofi antarklub paling bergengsi seantero Eropa ini.