Bola Internasional

Kroasia Dibantai Spanyol, Bintang AC Milan Kena Semprot Luka Modric

Rabu, 30 Juni 2021 16:25 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Yosef Bayu Anangga
© INDOSPORT
Ante Rebic, gelandang serang Timnas Kroasia. Copyright: © INDOSPORT
Ante Rebic, gelandang serang Timnas Kroasia.

INDOSPORT.COM -  Bintang AC Milan, Ante Rebic, menjadi sasaran kemarahan Luka Modric setelah Kroasia dibantai Spanyol dan tersingkir dari Euro 2020.

Hujan delapan gol tercipta di laga 16 besar Euro 2020 antara Kroasia vs Spanyol yang digelar hari Senin (28/06/21) malam WIB di Parken Stadium.

Kroasia yang sempat bangkit dari 1-3 menjadi 3-3 di menit akhir, tak mampu mengimbangi  permainan . Spanyol diperpanjangan waktu sehingga kebobolan dua gol yang berujung kekalahan timnya.

Pada pertandingan tersebut, Ante Rebic dikeluarkan dari lapangan setelah hanya bermain 67 menit lantaran gagal memberikan performa berkesan.

Penyerang berusia 27 tahun itu menjadi ujung tombak Kroasia di lini depan menyusul absennya Ivan Perisic karena COVID-19. Namun dirinya gagal memanfaatkan beberapa peluang yang terpampang di depan mata.

Dilansir dari outlet olahraga Spanyol, Marca, kontribusi minim dari Ante Rebic ini  membuat sang jenderal lapangan Luka Modric marah. Hal serupa juga dilakukan sang manajer Zlatko Dalic.

Kemarahan Modric dan Dalic ini kentara sekali ketika Rebic mengganti sepatunya tepat sebelum Spanyol mencetak gol penyama. Modric yakin hanya 10 pemain kecuali Rebic yang terlihat bermain di laga ini.

 “Kami memimpin dengan gol keberuntungan,” kata Modric setelah pertandingan.

 “Setelah itu, mereka lebih baik, setidaknya untuk 60 menit pertama. Kami berhenti terlalu lama dan membiarkan mereka bermain,” jelas gelandang Real Madrid ini.

“Ketika kami lebih banyak menyerang, kami bermain lebih baik dan menciptakan lebih banyak peluang, dan dari sanalah hasil imbang, ketika kami menunjukkan kualitas dan karakter.”

“Pada awal perpanjangan waktu kami bisa menghalau mereka, tapi kami tidak bisa mencetak gol pada dua kesempatan. Kemudian permainan berubah dan kami tidak memiliki kekuatan untuk kembali.”