In-depth

Euro 2020 dan Tradisi 4 Besar Para Underdog

Senin, 5 Juli 2021 10:01 WIB
Kontributor: Sudjarwo | Editor: Juni Adi
© Grafis:Heru/Indosport.com
Logo Euforia Eropa Euro 2020 Copyright: © Grafis:Heru/Indosport.com
Logo Euforia Eropa Euro 2020

INDOSPORT.COM - Seperti ungkapan lama yang selalu terdengar, bola itu bundar. Tak ada yang selalu pasti dari tim berstatus unggulan di Euro 2020.

Para underdog atau kuda hitam acapkali merusak prediksi. Euro 2020 kali ini pun sama setelah kelolosan Denmark ke semifinal.

Denmark memang bukan nama yang asing di antara para juara Euro. Mereka pernah merengkuh trofi pada 1992 di Swedia. 29 tahun berselang, tim Dinamit kembali meledak.

Siapa sangka tim yang nyaris tak lolos dari Grup B itu kini menyita perhatian jutaan pecinta sepak bola.

Pasca insiden memilukan yang menimpa pemain kuncinya, Christian Eriksen, mesin Denmark kian memanas. Rusia menjadi korban mereka dengan gelontoran 4 gol di laga terakhir Grup B.

Kemenangan dengan skor 4-1 itu menjadi kemenangan satu-satunya tim Denmark di fase grup. Pun begitu, Denmark berhak lolos karena unggul selisih gol dari Finlandia dan Rusia.

27 Juni di Stadion Johan Cruijff, Amsterdam, Belanda, dinamit Denmark kembali meledak di babak 16 besar. Empat gol tak berbalas mereka lesakkan ke gawang Wales yang masih diperkuat oleh mega bintang, Gareth Bale.

Republik Ceko jadi lawan berat tim yang dikapteni Simon Kjaer. Pasca menghempaskan tim unggulan Belanda di babak 16 besar, Ceko diprediksi menyingkirkan Denmark di perempat final.

Tapi faktanya berbeda. Denmark lagi-lagi mematahkan prediksi dengan kemenangan 2-1 atas Ceko.

Satu tiket di semifinal akhirnya menjadi milik Danish Dynamite setelah menanti selama 29 tahun. Inggris menjadi lawan selanjutnya di Stadion Wembley, 7 Juli nanti.