Liga Indonesia

Berharap Liga 1 dan 2 Bergulir, Eks Ketum PSSI Dukung APPI Surati Jokowi

Jumat, 30 Juli 2021 19:35 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© Dok. LaNyalla Mahmud Mattalitti
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberi dukungan kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang memperjuangkan agar kompetisi sepak bola Liga 1 dan 2 bisa bergulir. Copyright: © Dok. LaNyalla Mahmud Mattalitti
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberi dukungan kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang memperjuangkan agar kompetisi sepak bola Liga 1 dan 2 bisa bergulir.

INDOSPORT.COM - Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, mendukung penuh Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) yang memperjuangkan agar kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 bisa bergulir.

APPI telah mengirim surat terbuka ke Presiden Joko Widodo agar mengizinkan kompetisi bergulir. Surat itu ditandatangani semua perwakilan pemain dari 18 klub peserta Liga 1. 

Sebagai mantan ketua PSSI, La Nyalla berharap pemerintah mengakomodir keinginan para pesepak bola profesional tersebut. Pasalnya, banyak pihak kehilangan penghasilan akibat vakumnya kompetisi. 

"Sangat wajar kalau para pemain bola profesional menuntut agar kompetisi segera digelar. Kompetisi sepak bola di Tanah Air sudah vakum hampir 1,5 tahun. Artinya, para pemain telah  kehilangan mata pencaharian. Kondisi ini perlu menjadi perhatian pemerintah," ujar La Nyalla. 

Buntut dari mati surinya sepak bola nasional, banyak pemain yang kini kehidupannya memprihatinkan. Mereka terpaksa bekerja apa saja untuk bertahan hidup, dari menjadi satpam, driver ojek online, pedagang kaki lima dan lainnya.

"Ironisnya, di tengah banyaknya bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi, mereka ini seperti terlewat, tidak mendapat bantuan karena dipandang sebagai orang berpenghasilan layak," kata  La Nyalla. 

Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 terhenti sejak pertengahan Maret 2020 karena pandemi covid-19. Seharusnya, liga sudah bergulir pada 9 Juli lalu, tapi terpaksa ditunda hingga Agustus karena meningkatnya kasus corona.

Pemerintah lantas menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan diperpanjang hingga 2 Agustus. Namun, nasib kompetisi belum juga ada kejelasan.