In-depth

5 Alasan Chelsea Wajib Kejar Striker Gagal AS Roma dan Lupakan Haaland-Lukaku

Minggu, 1 Agustus 2021 15:57 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© NP Sport via Getty Images
Patrik Schick saat masih membela RB Leipzig. Copyright: © NP Sport via Getty Images
Patrik Schick saat masih membela RB Leipzig.
Faktor Werner dan Skema Tuchel

3. Punya Kepercayaan Tinggi yang Bagus

Patrik Schick diketahui punya kepercayaan tinggi yang bagus dalam melakukan penyelesaian akhir. Contohnya bisa dilihat ketika ia mencetak gol dari dari tengah lapangan di Euro 2020 kemarin.

Sementara itu, di skuat Chelsea musim lalu, meski punya sejumlah gelandang berkualitas, serangan The Blues kerap macet akibat sikap Timo Werner yang kerap ragu menuntaskan serangan. Bintang Jerman itu bahkan kerap lebih memilih memberi umpan meski punya peluang bagus untuk menembak.

Dengan kualitas lini tengah yang mumpuni, keberadaan Schick yang oportunis akan menyempurnakan serangan Chelsea.

2. Bisa Bangkitkan Timo Werner

Patrik Schick diketahui memiliki koneksi yang bagus dengan Timo Werner. Pada musim 2019/2020 keduanya bermain bersama di RB Leipzig dan duet mereka menghasilkan total 38 gol di Bundesliga.

Werner dikenal piawai mencari ruang kosong, sedangkan Schick adalah finisher ulung yang juga piawai menahan bola demi menciptakan ruang kosong yang bisa dimanfaatkan Werner.

Jika Chelsea memboyong Schick lagi, maka pemain Ceko itu akan lebih mudah beradaptasi karena keberadaan Werner. Di sisi lain, kehadiran Schick pun diharapkan mampu menarik keluar performa terbaik Werner.

1. Sesuai Kebutuhan Thomas Tuchel

Seperti sudah disebut sebelumnya, Patrik Schick punya kemampuan memainkan sejumlah peran berbeda. Hal ini sesuai dengan strategi Thomas Tuchel yang kerap memainkan pola 3-4-3 dan 3-5-2.

Dalam 3-4-3, Schick bisa mengisi sektor penyerang tengah dan bertugas menahan bola agar para pemain sayap bisa mengeksploitasi ruang kosong yang cipta.

Pada 3-5-2, Schick bisa menjadi finisher tapi juga bisa menjadi decoy bagi rekan duetnya, berkat kecepatan yang memungkinkan dirinya menarik maupun melewati pemain belakang.

Tinggi tubuhnya juga akan membuat Chelsea bisa mengirimkan umpan lambung ke kotak penalti, sebuah skema yang sulit diterapkan bersama Havertz maupun Werner musim lalu.