In-depth

Vincenzo Iaquinta dan Keruntuhan Karier sang Pahlawan Piala Dunia

Senin, 4 Oktober 2021 18:00 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© skysports
Vincenzo Iaquinta adalah bagian skuat Timnas Italia yang memenangkan Piala Dunia 2006. Copyright: © skysports
Vincenzo Iaquinta adalah bagian skuat Timnas Italia yang memenangkan Piala Dunia 2006.

INDOSPORT.COM - Masih ingat dengan Vincenzo Iaquinta? Ia adalah salah satu pahlawan Timnas Italia di Piala Dunia 2010 yang mengalami keruntuhan karier setelahnya. 

Meski bukan satu-satunya sosok di muka bumi ini yang mengalami penurunan karier dan popularitas, Vincenzo Iaquinta tidak bisa lepas dari embel-embel Gli Azzurri yang telanjur melekat padanya.

Bagaimanapun juga, Italia adalah tim besar yang sepak terjangnya selalu jadi sorotan publik, begitu pula mereka yang terlibat di dalamnya.

Tim Italia angkatan Iaquinta adalah kampiun yang memenangkan Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman. Ya, ia adalah rekan setim Marco Materazzi yang terkenal dengan insidennya dengan Zinedine Zidane pada waktu itu.

Iaquinta dipasang sebagai substitusi di bangku cadangan oleh Marcelo Lippi bersama dua pemain lainnya, Alessandro Del Piero dan Daniele De Rossi.

Untuk diingat kembali, pertarungan di final Piala Dunia 2006 tersebut berakhir dengan kedudukan imbang 1-1. Italia kemudian unggul adu penalti 5-3 atas Timnas Prancis dan berhak membawa pulang gelar juara.

Meski terhitung tidak berkontribusi untuk kemenangan Italia, Iaquinta tetap diingat sebagai anggota skuat yang dimahkotai gelar raja dunia malam itu di Olympiastadion, Berlin.

Toh, ia juga mencatatkan satu gol kala itu, jumlah yang sama dengan raihan Andrea Pirlo, Francesco Totti, Alessandro Del Piero, dan Filippo Inzaghi. Sementara itu, Miroslav Klose (Jerman) meraih gelar top skor dengan lima gol.

Timnas Italia

Akan tetapi, menjadi pahlawan Italia di Piala Dunia 2006 tidak menjamin Vincenzo Iaquinta berjaya di level klub maupun di timnas tahun-tahun berikutnya.

Sempat menjadi bagian skuat Piala Konfederasi 2009 dan Piala Dunia 2010, namanya ternyata tidak bergaung sekencang rekan-rekannya yang lain.

Ia pun memainkan laga terakhirnya untuk Timnas Italia di Piala Dunia 2010 dalam pertandingan grup kontra Slovakia. Sayangnya, Azzurri tidak mampu meraih kemenangan.

Juventus dan Tersandung Kasus Hukum

Vincenzo Iaquinta tercatat pernah jadi milik klub raksasa Italia, Juventus, selama periode 2007 sampai dengan 2013.

Setidaknya, seragam Bianconeri membuatnya sedikit lebih dikenal publik ketimbang lenyap tanpa jejak. Apalagi, nilai transfernya ke Turin pada waktu tergolong lumayan, yakni menyentuh angka 11 juta euro.

Mengawali karier di Juventus sebagai striker yang berada di urutan keempat pecking order, Iaquinta pelan-pelan mendapat tempat juga di skuat besutan Claudio Ranieri seiring cederanya Amauri dan David Trezeguet.

Iaquinta pun tidak menyia-nyiakan kesempatan besar tersebut, termasuk tampil apik di 16 besar Liga Champions. Setelah itu, ia mulai memperoleh menit bermain yang lebih banyak.

Namun posisinya sempat terancam setelah kursi pelatih berpindah ke Ciro Ferrara pada musim 2009-2010. Selain itu, cedera paha juga membuatnya harus absen selama enam bulan, dan saat inilah masa depannya di Juventus berubah jadi abu-abu.

Situasi di Juventus pada 2010-2011 memuat situasi Iaquinta makin tidak menentu, lantaran sudah bukan prioritas lagi ketika Fabio Quagliarella dan Alessandro Matri datang.

Lalu saat rezim Antonio Conte, ia bahkan tidak dimainkan sama sekali selama setengah musim pertama 2011-2012. Iaquinta lalu hengkang sebagai pemain pinjaman ke Cesena pada bursa transfer Januari 2012.

Setelah kembali ke Juventus, Iaquinta lagi-lagi gagal bertahan di bawah asuhan Antonio Conte. Ia akhrnya memutuskan pensiun pada 2013.

Kehidupan usai pensiun Vincenzo Iaquinta ternyata tidak lebih baik ketimbang masa-masa ia masih aktif sebagai pemain. Pada 2018 lalu, ia terseret kasus kepemilikan senjata api yang membuatnya dijatuhi hukuman dua tahun penjara.

Sementara sang ayah, divonis hukuman kurungan yang lebih lama lantaran terbukti punya relasi dengan sindikat mafia 'Ndrangheta.