Bola Internasional

Diburu Manchester United, Zidane Malah Kepincut Latih Marseille

Senin, 15 November 2021 16:55 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© Alex Caparros/Getty Images
Ramai diisukan akan melatih klub Manchester United, pelatih ternama Zinedine Zidane malah kepincut untuk melatih klub idola masa kecilnya, Olympique de Marseille. Copyright: © Alex Caparros/Getty Images
Ramai diisukan akan melatih klub Manchester United, pelatih ternama Zinedine Zidane malah kepincut untuk melatih klub idola masa kecilnya, Olympique de Marseille.

INDOSPORT.COM - Ramai diisukan akan melatih klub Manchester United, pelatih ternama Zinedine Zidane malah kepincut untuk melatih klub idola masa kecilnya, Olympique de Marseille. 

Meski tidak pernah dipertemukan oleh takdir namun cinta Zinedine Zidane pada Olympique Marseille tetap sangat besar. Gelandang legendaris Prancis itu bahkan merasa menyesal tak pernah membela Les Olympiens semasa aktif bermain.

Wajar apabila Zidane begitu menggemari Marseille mengingat ia lahir dan besar di kota tempat salah satu klub terbesar Ligue 1 Prancis itu bermarkas. Sejak kecil, pria yang akrab disapa Zizou itu pun kerap datang mendukung Marseille di Stade Velodrome.

Sayangnya saat menjadi pesepak bola profesional, Zidane tidak pernah sempat berbaju putih-biru muda ala Marseille. Kesebelasan Prancis yang pernah ia singgahi hanyalah Cannes dan Bordeaux sebelum merantau bersama Juventus dan kemudian pensiun di Real Madrid.

Zidane kini sudah menjelma jadi salah satu pelatih terbaik dunia. Maka dari itu ia bermimpi untuk suatu saat bisa bergabung dengan Marseille sebagai manajer mereka.

"Aku pendukung fanatik Marseille. Bahkan setelah aku menjadi pemain. Selain saat aku harus berhadapan dengan mereka, di hatiku hanya ada Marseille. Aku sekarang selalu ingin mereka menang dan menjadi manajer mereka," papar Zidane pada Le Phocéen.

"Dulu saat Bernard Tapie menjadi presiden dan aku berada di Cannes, sempat ada harapan aku bisa ke Marseille. Kendati begitu tidak pernah terwujud," tambahnya.

"Tidak ada yang perlu disesali dalam karierku. Itu karena aku punya perjalanan yang menyenangkan. Hanya saja aku tidak pernah bisa membuat impian masa kecilku jadi nyata," pungkas pemenang trofi Ballon d'Or edisi 1998 itu.