Liga Inggris

Ralf Rangnick ke Man United, Eks Presiden Lokomotiv Moskow: Dasar Mata Duitan!

Sabtu, 27 November 2021 04:32 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Jan Woitas/picture alliance via Getty Images
Mantan Presiden Lokomotiv Moskow, Nikolai Naumov, mencak-mencak setelah Ralf Rangnick dilaporkan menerima tawaran melatih Manchester United. Copyright: © Jan Woitas/picture alliance via Getty Images
Mantan Presiden Lokomotiv Moskow, Nikolai Naumov, mencak-mencak setelah Ralf Rangnick dilaporkan menerima tawaran melatih Manchester United.

INDOSPORT.COM – Mantan Presiden Lokomotiv Moskow, Nikolai Naumov, mencak-mencak setelah Ralf Rangnick dilaporkan menerima tawaran melatih Manchester United.

Sebagaimana diketahui, Rangnick saat ini masih berstatus jabatan Direktur di Lokomotiv Moskow. Hanya saja, dalam beberapa hari terakhir dilaporkan ia menerima tawaran Man United.

Man United menawarinya pekerjaan sebagai pelatih sementara hingga akhir musim yang kemudian akan dilanjutkan dengan jabatan sebagai konsultan selama dua tahun.

Dengan kata lain, Man United pun yang ingin merekrutnya harus melakukan pembayaran ke Lokomotiv Moskow agar mau melepas Rangnick.

Namun kepergian Ralf Rangnick ke Manchester United ini tak sepenuhnya bisa diterima oleh mantan Presiden Lokomotiv Moskow, Nikolai Naumov yang menyebut pria asal Jerman itu sebagai sosok mata duitan.

“Dia (Rangnick) tak peduli soal sepak bola, karena dia hanya melakukan bisnis di sekitarnya. Lebih banyak negara dan klub yang ia kelola, lebih banyak uang yang dia dapat,” tutur Naumov kepada Match TV.

“Sekarang dia ditawari uang di tempat lain dan dia serta perusahaannya akan ke Manchester United. Ketika dia ditawari pekerjaan di Afrika, dia akan pergi ke sana demi uang dan meninggalkan rekannya di Man United. Bisnis yang bersih,” lanjut Naumov.

Pernyataan Nomunov ini merujuk pada kondisi Lokomotiv Moskow saat ini yang tengah mengalami periode sulit di manajemen tim itu sendiri.

Hal ini berdasarkan laporan yang menyebutkan Ralf Rangnick seakan tak menyelesaikan tugasnya dan meninggalkan jejak kotor di tubuh Lokomotiv Moskow.