Bola Internasional

Vietnam yang Tetap Gacor Meski Tak Makan Babi di Piala AFF 2020

Senin, 13 Desember 2021 14:05 WIB
Editor: Juni Adi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Penampilan Timnas Vietnam yang sangat baik di dua laga awal Grup B Piala AFF 2020, rupanya tidak berpengaruh daging babi yang mereka keluhkan.

Satu pekan sudah gelaran Piala AFF 2020 berlangsung di Singapura sejak 05 Desember 2021 lalu. Meski sejauh ini berlangsung sukses, namun tidak sedikit kontroversi terjadi baik yang berkaitan dengan teknis maupun non teknis.

Salah satunya yang dialami oleh Timnas Vietnam. Pelatih mereka, Park Hang-seo mengeluhkan soal makanan yang disediakan untuk para pemain tidak ada daging babi.

Padahal daging babi merupakan salah satu makanan pokok para pemain Vietnam, dan itu menjadi kendala bagi skuadnya.

"Hari ini, saya berbicara dengan para pemain. Selain lelah secara fisik, psikologis dan semangat para pemain bahkan lebih lelah. Kami harus hidup dengan terbatas dan makan juga menjadi masalah," ujarnya dikutip dari  media Vietnam, Tuoitre.

"Itu masalah. Kesulitan itu tak bisa diatasi. Sekarang kami hanya bisa berpikir optimis, berpikir positif untuk melanjutkan turnamen,”tambah Park.

“Makanan menjadi masalah karena kita harus makan menu yang sama. Padahal setiap tim berbeda agama, budaya, dan kita harus menghormati itu.

"Misalnya, Vietnam suka makan [daging] babi, tapi 3 hari ini kita semua harus makan ayam. Penyelenggara harus lebih fleksibel dan mengatur makanan dengan lebih tepat," protes Park.

Kegaduhan yang dibuat oleh Park Hang-seo akhirnya menjadi sorotan di negara dengan paham komunis tersebut. Media lokal mereka, Vietnam News, ikut menambah keruh suasana dengan mengangkan isu ini.

Mereka menulis pentingnya makan babi bagi para pemain Vietnam di Piala AFF 2021.

"Sekali lagi, ini mungkin tampak sepele, tetapi para atlet merasa mereka perlu merasakan kenyamanan seperti di rumah agar mereka bisa melakukan yang terbaik. Karena itu bisa berpengaruh pada menang dan kalah," tulis Vietnam News.

"Tingkat kinerja fisik juga bisa turun tanpa asupan nutrisi yang cukup dan kemudian akan ada dampak psikologis dari keberadaan mereka di tempat asing dengan makan makanan asing."