Bola Internasional

Timnas Indonesia Dibantai 4-0 di Final Piala AFF, Ini Resep Rahasia Pelatih Thailand

Kamis, 30 Desember 2021 13:25 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Isman Fadil
© baogiaothong
Alexandre Polking melakukan modifikasi formasi pemain Thailand yang kemudian berbuah kemenangan 4-0 atas timnas Indonesia di leg pertama final Piala AFF 2020. Copyright: © baogiaothong
Alexandre Polking melakukan modifikasi formasi pemain Thailand yang kemudian berbuah kemenangan 4-0 atas timnas Indonesia di leg pertama final Piala AFF 2020.

INDOSPORT.COM - Sukses Thailand mengalahkan timnas Indonesia empat gol tanpa balas dalam leg pertama final Piala AFF 2020 rupanya buah dari kecermatan Alexandre Polking dalam meracik taktik. Pelatih kepala The War Elephants tersebut menemukan formula jitu usai memperhatikan permainan Tim Garuda.

Thailand biasanya menggunakan sistem 4-3-1-2 ataupun 4-3-3 di Piala AFF 2020 namun khusus untuk menghadapi timnas Indonesia, 4-2-3-1 digunakan. Formasi ini diterapkan agar dua wing-back lawan, yang pada leg pertama diperankan Asnawi Mangkualam dan Edo Febriansyah, bisa diredam.

Hasilnya timnas Indonesia nyaris tidak berkutik karena lini depan biasanya mendapat suplai bola dari sisi sayap. Ancaman dari Tim Garuda dapat ditekan hingga sebatas satu tembakan tepat sasaran saja selama 90 menit penuh.

Bisa dibilang Thailand sudah membuka gerbang menuju trofi Piala AFF keenam mereka meski masih leg kedua pada 1 Januari 2021 mendatangg. Maka dari itu Polking meminta anak-anak asuhnya untuk tetap fokus.

“Thailand tahu Indonesia punya pemain bagus, terutama di posisi sayap. Kami mengubah sistem permainan menjadi 4-2-3-1 untuk menghentikan serangan mereka dari sana,” ungkap pria yang akrab disapa Mano itu.

“Kami memang mengubah sistem, tapi rencana permainan sudah jelas. Kemenangan ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen tim yang telah melakukan tugasnya dengan cara yang di luar dugaan,” tambahnya.

“Kami sekarang memiliki keuntungan besar. Tentu saja kami tidak boleh larut dalam kegembiraan, tetapi kami tahu sekarang semua ada di tangan kami untuk membawa trofi kembali ke Thailand,” imbuh pria Brasil berdarah Jerman itu kemudian.