In-depth

Sambut Hari Raya Imlek, Kabar Terbaru 3 Pemain Keturunan Tionghoa di Sepak Bola Indonesia

Selasa, 1 Februari 2022 11:46 WIB
Editor: Juni Adi
© INDOSPORT/Nofik Lukman Hakim
Bek PSM Makassar, Sutanto Tan mengawal ketat pergerakan penyerang Persija Jakarta, Marko Simic dalam lanjutan BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Manahan Solo. Copyright: © INDOSPORT/Nofik Lukman Hakim
Bek PSM Makassar, Sutanto Tan mengawal ketat pergerakan penyerang Persija Jakarta, Marko Simic dalam lanjutan BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Manahan Solo.
Sutanto Tan

Sutanto Tan jadi salah satu pemain keturunan Tionghoa yang kini masih aktif bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Pemain berusia 27 tahun itu mengawali karier juniornya bersama empat tim yang berbeda, salah satunya adalah klub Singapura, Geylang United FC, dari 2010 hingga 2011.

Menariknya, Sutanto tak memilih Geylang sebagai klub profesional pertamanya. Ia lebih memilih klub Singapura lain yakni Hougang United pada 2014, dengan kontrak berdurasi satu musim.

Setelah kontraknya berakhir, Sutanto kemudian kembali ke Tanah Air dengan memperkuat Mitra Kukar pada musim 2015/16, sebelum akhirnya pindah ke Persija Jakarta pada musim 2016/17. 

Bersama tim ibu kota, Sutanto tercatat tampil sebanyak 32 pertandingan. Ia lalu pindah lagi usai gelaran Liga 1 2017 berakhir, ke Bali United hingga saat ini.

Di tim berjuluk Serdadu Tridatu itu, nasib baik menghampiri Sutanto Tan. Pasalnya, ia mendapat kesempatan menimba ilmu di salah satu klub Swedia, Dalkurd FF pada awal Januari 2019 lalu.

Namun sayang, dirinya tidak lolos trial sehingga memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menegosiasi masa depannya dengan Bali United.

Dalam perjalanan kariernya, tahun 2015 Sutanto pernah dipanggil oleh pelatih Aji Santoso untuk mengikuti pelatnas Timnas Indonesia U-23 jelang Kualifikasi Piala Asia U-23 di Jakarta. 

Kini Sutanto Tan memperkuat PSM Makassar di Liga 1. Penampilannya cukup apik dengan menjadi salah satu pemain inti di skuat Tim Juku Eja.

"Saya bangga bisa dipanggil Timnas sebagai seorang keturunan Tionghoa. Di sini, tidak ada perbedaan, semuanya sama dari Sabang sampai Merauke," ujar Sutanto saat itu, dilansir dari FourFourTwo (14/04/16).

Saya memang Cina, tapi jangan panggil saya Cina, karena hati saya untuk Merah Putih. Saya berharap bisa bertahan di sini dan ikut mengharumkan nama bangsa," ujar Sutanto saat itu, dilansir dari FourFourTwo (14/04/16).