Liga Indonesia

Setelah 18 Tahun, Akhirnya Persela Lamongan Terdegradasi ke Liga 2 Tahun Depan

Sabtu, 19 Maret 2022 21:15 WIB
Penulis: Agung Wicaksono | Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT/Yooan Rizky Syahputra
Perjalanan panjang Persela Lamongan selama 18 tahun berada di divisi tertinggi sepak bola Indonesia telah menemukan akhirnya, hari ini. Copyright: © INDOSPORT/Yooan Rizky Syahputra
Perjalanan panjang Persela Lamongan selama 18 tahun berada di divisi tertinggi sepak bola Indonesia telah menemukan akhirnya, hari ini.

INDOSPORT.COM – Perjalanan panjang Persela Lamongan selama 18 tahun berada di divisi tertinggi sepak bola Indonesia telah menemukan akhirnya, hari ini.

Pasalanya, hasil pertandingan Liga 1 sore ini antara Persik Kediri vs Barito Putera yang berlangsung di Stadion I Wayan Dipta, Bali, Sabtu (19/03/22) telah memupuskan harapan Persela.

Kepastian terdegradasi dari Liga 1 musim ini didapatkan setelah Barito Putera berhasil mengatasi perlawanan Persik Kediri dengan skor 0-2 lewat gol Rafael Silva dan Buyung Ismu Lessy.

Perjalanan panjang tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini dimulai sejak mereka berhasil keluar sebagai kampiun Divisi Dua Liga Indonesia tahun 2001.

Dengan kemengan itu, Persela berhak promosi ke Divisi Satu (Liga 2 saat ini) pada tahun 2002, sayangnya di tahun yang sama, mereka juga gagal menembus babak perempat final.

Persela Lamongan saat itu gagal lolos setelah di babak fase grup dua mereka hanya finis di posisi ketiga. Tahun itu juga menjadi debut kiper legendaris mereka, Choirul Huda.

Musim berikutnya, tim dengan ciri khas warna biru langit ini memulai musim 2003 dengan lebih meyakinkan. Imbasnya Persela berhasil keluar sebagai juara Grup B.

Dengan catatan delapan kali kemenangan dari 10 pertandingan selama fase grup, otomatis mengantar tim kebanggaan masyarakat Lamongan ke babak perempat final.

Pada fase kedua ini, Persela menempati peringkat ketiga, dengan meraih tujuh kemenangan, tiga kali imbang dan empat kali menelan kekalahan.

Dengan hasil itu, kala itu Persela Lamongan harus menjalani babak play-off dengan PSIM Jogja yang berada di posisi keempat, saat itu jatah promosi ke Divisi Utama hanya untuk dua tim teratas.