Liga Indonesia

Banyak Sisi Positif, BRI Siap Kembali Jadi Sponsor Utama Liga 1 Musim Depan

Kamis, 31 Maret 2022 14:58 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Nofik Lukman Hakim/Indosport.com
Suka cita para pemain Bali United sambut gelar juara BRI Liga 1 2021/2022. Foto: Nofik Lukman Hakim/Indosport.com Copyright: © Nofik Lukman Hakim/Indosport.com
Suka cita para pemain Bali United sambut gelar juara BRI Liga 1 2021/2022. Foto: Nofik Lukman Hakim/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Roda kompetisi sepak bola BRI Liga 1 2021/2022 memang akan segera berakhir. Laga Persik Kediri melawan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (31/3/22) akan menjadi penutup rangkaian kompetisi musim ini.

Namun siapa sangka, dari hadirnya kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 mampu memberikan dampak besar. Tak hanya untuk kebangkitan sepak bola Indonesia, melainkan juga untuk kebangkitan pergerakan roda ekonomi Indonesia.

Seperti diketahui BRI Liga 1 2021/2022 berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19. Dengan situasi pandemi ini hampir memberikan dampak bagi seluruh aspek di Indonesia. Baik itu aspek olahraga, maupun aspek ekonomi

"Kami sekarang BRI mensupport menjadi sponsor utama untuk Liga 1. Kemudian Alhamdulillah kita syukuri selama satu musim kompetisi tanpa penonton ini bisa berjalan baik nantinya seadainya dengan penonton pun tetap berjalan sehat dan baik," buka Direktur Utama BRI, Sunarso saat ditemui INDOSPORT di Bali.

Dengan menjadi sponsor utama Liga 1, memang BRI melihat banyak perkembangan. Sebab dia melihat nilai ekonomi dari satu musim kompetisi sepak bola sangat besar nilainya.

"Hasilnya cukup baik saya ingin sampaikan bahwa BRI tidak sekedar mensupport olahraga itu sendiri. Karena Kita terus terang saja kita sudah berhitung ekonomi dalam kompetisi sepak bola itu nilainya juga tinggi," jelas Sunarso.

"Tugas kita semua menggerakan roda ekonomi dari segala bidang termasuk juga bidang olahraga khususnya sepak bola. Satu kompetisi ini nilainya ekonominya sudah kita kaji, satu kompetisi itu nilainya kira-kira menggerakan perekonomian senilai Rp3 triliun," jelasnya.