Liga Inggris

Liga Inggris: Bingung Cari Asisten di Man United, Ten Hag Justru Dapat Penolakan Sahabatnya Sendiri

Senin, 9 Mei 2022 21:58 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Isman Fadil
© REUTERS-Murad Sezer
Fred Rutten rupanya sudah diajak Erik ten Hag ke Manchester United untuk jadi asisten namun ia enggan ke Liga Inggris dan bertahan di Eredivisie Belanda. Foto: REUTERS-Murad Sezer Copyright: © REUTERS-Murad Sezer
Fred Rutten rupanya sudah diajak Erik ten Hag ke Manchester United untuk jadi asisten namun ia enggan ke Liga Inggris dan bertahan di Eredivisie Belanda. Foto: REUTERS-Murad Sezer

INDOSPORT.COM - Erik ten Hag masih dalam proses mencari orang-orang yang pantas untuk masuk dalam tim kepelatihannya di Manchester United musim depan.

Hanya saja ia kesulitan untuk mendapatkan sosok yang ia benar-benar inginkan karena tidak semua orang tergiur dengan gemerlap Liga Inggris dan Fred Rutten adalah salah satunya.

Rutten adalah salah satu sosok yang Ten Hag percaya dan kenal sejak lama. Keduanya pernah bekerja sama di dua klub yang berbeda.

Saat Rutten menukangi FC Twente (2006-2008), Ten Hag menjadi salah satu tangan kanannya. Setelah itu sang manajer Belanda yang kini berusia 59 tahun tersebut memilih berpisah untuk melatih FC Schalke 04.

Fred Rutten dan Erik ten Hag kembali bereuni setahun kemudian dengan peran yang sama di PSV Eindhoven (2009-2012) sehingga tidak heran keduanya punya hubungan erat layaknya sahabat.

Begitu Ten Hag resmi diumumkan akan menjadi bos Manchester United yang sudah nyaris satu dekade tidak menjuarai Liga Inggris, Rutten rupanya giliran ditawari menjadi asisten pelatih.

Hanya saja kini pria yang tengah menjabat sebagai salah satu petinggi NEC Nijmegen tersebut sudah tidak terlalu berambisi keluar dari Belanda. Keluarga jadi salah satu alasan kenapa Rutten menolak ajakan Ten Hag ke Old Trafford.

"Erik ten Hag meminta saya untuk jadi asistennya di Manchester United, (tapi) saya menolaknya," kata Fred Rutten kepada ESPN.

"Semua orang punya pilihan masing-masing. Saya punya keluarga, punya cucu yang ingin saya temui setiap saat. Proyek-proyek seperti ini (Manchester United) membuat saya tidak nyaman,"

"Manchester United butuh komitmen. Saya ingin merasa nyaman dalam sesuatu yang saya lakukan. Senang ketika Anda punya cucu, yang bisa sering Anda tengok dan bisa Anda ajak bermain bola," pungkasnya kemudian.