Bola Internasional

Blak-blakan Marc Klok: Shin Tae-yong Punya Mindset Berbeda dengan Orang Indonesia

Rabu, 25 Mei 2022 09:15 WIB
Penulis: Martini | Editor: Subhan Wirawan
© REUTERS/Chalinee Thirasupa
Pemain Indonesia Marc Klok melakukan selebrasi setelah mencetak gol penalti untuk memenangkan adu penalti perebutan medali perunggu Indonesia vs Malaysia di Stadion Nasional My Dinh - Hanoi, Vietnam 2022. Foto: REUTERS/Chalinee Thirasupa Copyright: © REUTERS/Chalinee Thirasupa
Pemain Indonesia Marc Klok melakukan selebrasi setelah mencetak gol penalti untuk memenangkan adu penalti perebutan medali perunggu Indonesia vs Malaysia di Stadion Nasional My Dinh - Hanoi, Vietnam 2022. Foto: REUTERS/Chalinee Thirasupa

INDOSPORT.COM - Blak-blakan pemain Timnas Indonesia di SEA Games 2021, Marc Klok, bahwa Shin Tae-yong punya mindset yang berbeda dengan orang Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia gagal memenuhi target meraih medali emas di SEA Games 2021. Shin Tae-yong akhirnya menjadi sasaran kritik netizen dan lain-lain.

Menanggapi banyaknya kritik netizen di media sosial, Shin Tae-yong mengaku tak ambil pusing mau fokus pada kewajibannya.

"Saya tidak mengerti bahasa Indonesia sama sekali. Saya tidak goyah dengan kata-kata netizen. Saya ke sini untuk mengembangkan sepak bola Indonesia."

Di sisi lain, salah satu penggawa Timnas Indonesia, Marc Klok mengaku jika Shin Tae-yong memang berbeda dengan ekspektasi orang-orang Indonesia.

Khususnya, dalam latihan sepak bola, pelatih asal Korea Selatan itu memilih menerapkan pola latihan disiplin keras.

"Coach Shin punya mindset berbeda dengan orang Indonesia, dia punya disiplin yang tinggi, dan saya sangat suka begitu," ucap Marc Klok melalui Youtube PSSI TV.

Menurut Marc Klok, pemain Indonesia mestinya ikut menerapkan gaya hidup disiplin. Jika tidak, maka akan terjebak di zona nyaman dan sulit untuk berkembang.

"Saya pikir, kalau pemain selalu ada di comfort zone, kita tidak bisa memperbaiki diri (jadi lebih baik)," lanjut sang pemain.

Marc Klok sendiri memiliki kapasitas untuk berbicara demikian, karena ia merupakan seorang pemain naturalisasi dan pernah menimba ilmu sepak bola di Eropa.