Bola Internasional

Ngakak! Sandy Walsh Belajar Bahasa Indonesia, Salah Artikan 'Tolong' dan 'Tolol'

Jumat, 1 Juli 2022 09:15 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain berdarah Indonesia asal klub Belgia Zulte Waregem, Sandy Walsh, berada di Jakarta. Di sela-sela kunjungannya, pemain yang ingin berseragam Timnas Indonesia tersebut meluangkan waktu untuk bermain sepak bola bersama beberapa komunitas tanah air. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain berdarah Indonesia asal klub Belgia Zulte Waregem, Sandy Walsh, berada di Jakarta. Di sela-sela kunjungannya, pemain yang ingin berseragam Timnas Indonesia tersebut meluangkan waktu untuk bermain sepak bola bersama beberapa komunitas tanah air.

INDOSPORT.COM - Sebagai salah satu calon pemain naturalisasi, Sandy Walsh giat mempelajari bahasa Indonesia. Tetapi ada pengalaman saat ia salah mengartikan kata.

Sandy Walsh merupakan pesepak bola kelahiran Belgia dan saat ini mengantongi paspor Inggris, karena ayahnya merupakan seorang blasteran negara Inggris-Irlandia.

Sementara sang ibu lahir memiliki darah Indonesia-Swiss. Orang tuanya asli Jawa, berasal dari Kota Surabaya dan Purworejo.

Di antara banyak darah tersebut, Sandy Walsh akhirnya mantap untuk memilih jadi warga negara Indonesia (WNI). Ia sangat dekat dengan sang kakek dari Surabaya.

Bahkan, saking semangatnya menjalani program naturalisasi, Sandy Walsh dan sang ibunda langsung mengikuti kursus untuk belajar bahasa Indonesia di Belgia.

Sang pacar, Aislinn Konig, atlet basket yang membela Timnas Kanada, juga mendukung Sandy dan ikut belajar bahasa Indonesia.

Saat hadir sebagai bintang tamu di kanal Youtube Chandra Margatama, Sandy pun mengatakan bahwa satu kata dari bahasa Indonesia yang paling ia ingat adalah 'tolol'.

Hal itu bermula ketika Sandy Walsh sedang bersama nenek dari Indonesia, yang kerap memanggilnya dengan sebutan 'tolol'.

Saat mengikuti kursus bahasa Indonesia, Sandy Walsh coba mencari tahu apa yang dikatakan oleh neneknya kepada dirinya.

"Saya ingat, karena saya ambil les bahasa Indonesia di Brussel, di tempat saya tinggal, dan satu kata yang selalu saya ingat, nenek saya mengatakan pada saya 'Sandy tolol'.