Liga Indonesia

Liga 1: Diremehkan, Status Non-Unggulan Bikin Bali United Lebih Nyaman

Kamis, 7 Juli 2022 17:54 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Winger Bali United, M Rahmat jatuh usai berbenturan dengan pemain Kaya FC. Terlihat Ilija Spasojevic mempertanyakan keputusan pada wasit. Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Winger Bali United, M Rahmat jatuh usai berbenturan dengan pemain Kaya FC. Terlihat Ilija Spasojevic mempertanyakan keputusan pada wasit. Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Julukan Tua FC disematkan pada Bali United, terlebih dengan kegagalan di Piala AFC. Kekuatan mereka mulai dipandang remeh, namun status non-unggulan justru membuat para pemain lebih senang.

Bali United berstatus juara bertahan di Liga 1 2022-2023. Pasukan Stefano Cugurra bukan sekadar sekali juara, melainkan dua musim sekaligus (2019 dan 2021-2022).

Hanya saja, kekuatan Bali United dipandang sudah berbeda. Pola mereka sudah mulai terbaca, dengan mengandalkan umpan silang dan bola mati.

Kegagalan di Piala AFC 2022 mempertegas pandangan itu. Mereka harus menanggung malu ketika dihajar klub Kamboja, Visakha FC (2-5), yang sukses menutup distribusi bola dari sayap.

Kegagalan tersebut turut membuat suporter murka. Warganet turut membanjiri media sosial Bali United dengan tagar #TecoOut serta menekankan regenerasi pemain.

Namun, pandangan serta status Bali United yang tak diunggulkan di Liga 1 justru membuat para pemain senang. Pemain senior, Leonard Tupamahu, menilai pandangan itu membuat pemain punya rasa membuktikan kualitas.

"Tidak masalah mau diunggulkan atau tidak diunggulkan. Justru malah bagus kalau statusnya non unggulan. Kami jadi punya motivasi lebih untuk kejar juara," kata Leonard Tupamahu.

"Musim depan kami berlabel juara bertahan. Motivasi bagus kalau tidak jadi unggulan. Senang malahan. Kami tidak beban dan termotivasi jadi juara lagi," lanjut Leonard.