Bola Internasional

Blak-blakan, Presiden VFF Vietnam 'Kuliahi' Iwan Bule soal Aturan Piala AFF U-19

Kamis, 14 Juli 2022 12:30 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT/Twitter@AFFPresse
Logo Piala AFF u19 2022. Copyright: © Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT/Twitter@AFFPresse
Logo Piala AFF u19 2022.
Presiden VFF Ajarkan Cara Hitung Head-to-Head

Presiden VFF ini bahkan secara gamblang menjelaskan bagaimana cara menghitung selisih head-to-head jika ada lebih dari dua tim meraih poin yang sama. 

“Cara menghitung selisih head-to-head ketika ada lebih dari 2 tim dengan poin yang sama telah diterapkan di banyak turnamen besar di dunia, bukan hanya turnamen AFF U-19 2022,” ujar presiden VFF ini.

“Para ahli dan penyelenggara turnamen telah memelajari, menganalisis. Jadi, hati-hati sebelum menerapkan metode ini.”

Lebih lanjut, presiden VFF ini memberi pernyataan yang terkesan menyindir Indonesia memiliki gol lebih banyak dari Thailand dan Vietnam karena lawan-lawan yang dihadapi terbilang lemah.

Para pemain dari tim lemah ini sudah pasti tersingkir dari turnamen sehingga bermain tanpa semangat juang. Ini menguntungkan Indonesia yang dengan mudah mencetak banyak gol ke gawang lawan.

“Di sebuah grup, selalu ada tim yang kuat dan tim yang lemah. Saat memasuki turnamen, tim yang lemah sering berusaha keras untuk bersaing, sehingga sulit bagi tim yang kuat untuk memenangkan celah. Namun di akhir turnamen, ketika tersingkir, tim yang lemah mudah menyerah atau para pemain kehilangan kebugarannya atau mendapat kartu penalti, membuat mereka semakin lemah. Pada saat itu, pertandingan sering memiliki banyak gol, yang mengarah pada ketidakadilan ketika tim sama dalam selisih poin."

Lain halnya dengan Vietnam dan Thailand yang dianggap tim kuat, mereka berusaha memanfaatkan celah dengan berusaha mencetak gol saat mereka bertemu.

Sekedar  informasi, Indonesia sendiri gagal mencetak gol ke gawang Vietnam dan Thailand dalam dua pertandingan berbeda.

Dua hasil ini membuat Indonesia kalah head-to-head di Vietnam dan Thailand meski punya selisih gol  lebih banyak dari kedua negara ini.

“Dengan format ini, tim yang kuat perlu menyerang untuk mencoba mencetak gol saat mereka bertemu, sehingga memperoleh keuntungan saat memperhitungkan selisih ekstra. Harus mengetahui ini untuk menghitung,” tandas Tuan yang juga Ketua Komite AFC Cup.