Liga Spanyol

Kejaiban Datang! Pengusaha Catalunya Disebut Beri Uang Kaget ke Barcelona

Sabtu, 13 Agustus 2022 17:36 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports
Pertandingan Real Madrid vs Barcelona, Minggu (24/07/22). Foto: Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports. Copyright: © Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports
Pertandingan Real Madrid vs Barcelona, Minggu (24/07/22). Foto: Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports.

INDOSPORT.COM – Klub raksasa Liga Spanyol, Barcelona disebut-sebut mendapatkan dana kaget dari pengusaha Catalunya untuk meregistrasi empat pemain baru.

Klub raksasa Liga Spanyol, Barcelona, disebut-sebut mendapatkan sokongan dana dari pengusaha Catalunya, tepatnya sebesar 100 juta euro.

Pendapatan senilai 100 juta euro ini diambil dari total potensi pendapatan sebesar 700 juta euro yang akan dihabiskan oleh Barcelona untuk mendaftarkan pemain baru untuk memulai pertandingan di Liga Spanyol pekan ini.

Dilansir dari Independent, Orpheus Media milik pengusahan Jaume Roures membeli beberapa porsi dari bisnis Barcelona, Barca Studios Enterprise yang berarti Barcelona mengaktifkan tuas ekonomi keempat kemarin.

Barcelona, salah satu klub yang disebut-sebut tengah dilanda utang, hal ini berhubungan dengan aset digital klub, termasuk dengan NFT, serta token digital fan Barcelona.

Pendapatan dari sektor digital ini membuat Barcelona mendapatkan pendapatan di depan untuk meregistrasi empat pemain baru, Robert Lewandowski, Jules Kounde, Andreas Christensen, Franck Kessie, Raphinha, dan Pablo Torre ke Liga Spanyol.

Selain itu, perpanjangan kontrak dua pemain Barcelona, Ousmane Dembele dan Sergi Roberto juga bisa diaktifkan untuk dimainkan dalam pertandingan Liga Spanyol (LaLiga) melawan Rayo Vallecano.

“Saya tak tahu bahwa Barcelona harus mendaftarkan pemain baru. Yang saya tahu bahwa investasi 100 juta euro cukup untuk mendaftarkan pemain baru,” ujar Presiden Barcelona, Joan Laporta.

Joan Laporta kemudian menyebut bahwa kehancuran Barcelona secara finansial disebabkan cara Presiden sebelumnya, Josep Maria Bartomeu yang buruk dalam mengatur finansial klub.

“Kami memulai dengan situasi yang tidak dapat dibayangkan oleh orang-orang, dengan beberapa kondisi, seperti penguatan klub dan merek klub, tetapi tidak bisa menyelesaikan masalah,” imbuh Laporta.