Liga Indonesia

Lagi dan Lagi, Penyerang Asing Persebaya Sebut Sepak Bola Indonesia Kebanyakan Lari

Minggu, 11 September 2022 15:21 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Untuk kesekian kalinya, pemain asing yang merumput di Liga 1, mengakui bahwa sepak bola Indonesia terlalu banyak lari dan kali ini datang dari Silvio Junior. Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Untuk kesekian kalinya, pemain asing yang merumput di Liga 1, mengakui bahwa sepak bola Indonesia terlalu banyak lari dan kali ini datang dari Silvio Junior. Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Untuk kesekian kalinya, pemain asing yang merumput di Liga 1, mengakui bahwa sepak bola Indonesia terlalu banyak lari. Kali ini datang dari pemain Persebaya, Silvio Junior.

Sílvio Rodrigues Pereira Júnior merupakan pemain rekrutan anyar Persebaya Surabaya untuk Liga 1 2022/23. Ini adalah kali pertama bagi striker Brasil itu bermain di Indonesia.

Sebelumnya, Silvio Junior lebih banyak bermain di Eropa, mulai dari Brasil, Austria, Ukraina, Albania, Slovaki, hingga di negara bagian Asia seperti Azerbaijan dan UEA.

Silvio Junior menegaskan setiap negara memiliki karakteristik atau gaya bermain sepak bola yang unik dan berbeda-beda.

"Saya pernah bermain di berbagai negara, seperti Austria, Ukraina, Albania, Slovakia, Azerbaijan, Uni Emirat Arab," jelas Junior.

"Setiap negara punya gaya sepak bolanya sendiri, selalu berbeda satu sama lain," ungkapnya via Youtube Tiento Indonesia.

Namun, ketika datang ke Indonesia dan mencicipi Liga 1 2022/23, Silvio Junior terkejut karena gaya main sepak bola di Persebaya Surabaya sangat cepat dan banyak lari.

"Di sini gaya sepak bolanya sangat cepat, pemainnya juga lebih cepat, mereka punya kualitas dan bolanya bisa bergulir dengan sangat cepat," blak-blakan Silvio Junior.

"Jadi kita juga harus berlari kesana kemari dengan sangat cepat, sehingga kita harus berada dalam kondisi yang fit," ujarnya.

Persebaya sendiri saat ini masih mencari formula terbaik untuk meraih kemenangan demi kemenangan, dan beranjak ke papan atas. Tim tertahan di peringkat 11 klasemen Liga 1.