In-depth

Mengenal Nugroho Setiawan, Satu-satunya Orang Indonesia Ahli Keamanan Pertandingan Berlisensi FIFA

Selasa, 4 Oktober 2022 09:47 WIB
Editor: Juni Adi
© Dok. PSSI
pemegang lisensi FIFA Security Officer, Nugroho Setiawan. (Foto: Dok. PSSI) Copyright: © Dok. PSSI
pemegang lisensi FIFA Security Officer, Nugroho Setiawan. (Foto: Dok. PSSI)

INDOSPORT.COM - Nugroho Setiawan adalah seorang ahli di bidang pengamanan pertandingan sepak bola berlisensi FIFA dan AFC. Seperti apa sosoknya?

Publik sepak bola dunia khususnya di Indonesia tengah berduka menyusul adanya tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (01/10/22) malam WIB.

Insiden tragis itu terjadi usai pertandingan Liga 1 pekan ke-11 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Laga bertajuk Derby Jawa Timur itu berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Bajul Ijo.

Hasil itu juga sekaligus memutus rekor buruk Persebaya yang dalam 23 tahun terakhir, tak pernah menang atas Arema FC di Malang.

Namun sayang, kekalahan ini tampaknya tidak diterima oleh oknum pendukung tuan rumah, Aremania. Mereka pun langsung meluapkan kekecewaan, dengan melakukan protes turun ke lapangan.

Tidak lama kemudian, pihak keamanan Polri dan TNI yang berjaga memerikan sikap tegas, agar para suporter kembali ke tribun untuk menghindari aksi anarkis.

Akan tetapi jumlah suporter yang turun justru semakin bertambah hingga sulit dikendalikan, sehingga aparat melepaskan tembakan gas air mata, guna mengendalikan massa.

Sayangnya, gas air mata tidak hanya ditembakan ke lapangan untuk membubarkan massa yang turun, tapi juga di area tribun penonton.

Hal itu kemudian memicu kepanikan, dan membuat suporter berlarian ke arah pintu keluar.

Alhasil, terjadi penumpukan massa. Desak-desakkan pun tak terelakkan hingga jatuh banyak korban jiwa.

Sejauh ini, korban tewas mencapai 448 korban, di antaranya 302 orang luka-luka, 21 orang luka berat, dan 125 orang meninggal dunia.

Akibat insiden ini, PSSI langsung melakukan penghentian sementara kompetisi Liga 1 untuk melakukan investigasi terhadap tragedi Kanjuruhan ini.