Liga Indonesia

Pimpin Tim investigasi Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Ada Sanksi dan Perombakan Organisasi!

Rabu, 5 Oktober 2022 17:11 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Terdapat kerusuhan yang memakan 127 korban jiwa di laga Liga 1 Arema vs Persebaya Surabaya yang disinyalir karena gas air mata yang mana dilarang keras oleh FIFA. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Terdapat kerusuhan yang memakan 127 korban jiwa di laga Liga 1 Arema vs Persebaya Surabaya yang disinyalir karena gas air mata yang mana dilarang keras oleh FIFA.
FIFA Larang Keras Penggunaan Gas Air Mata

Terdapat kerusuhan yang memakan 127 korban jiwa di laga Liga 1 Arema vs Persebaya Surabaya yang disinyalir karena gas air mata yang mana dilarang keras oleh FIFA.

Lantas, muncul polemik bagaimana petugas bisa mengatasi kerumunan jika gas air mata tidak diperbolehkan.

Sebagai informasi, di laga yang berlangsung di Stadion Kajuruhan, Malang tersebut tim Singo Edan harus tertunduk lesu karena dikalahkan 2-3 oleh Persebaya Surabaya yang mana kekalahan itu memicu kerusuhan pascapertandingan.

Kepolisian pun lantas melontarkan gas air mata yang mana malah membuat huru-hara kian kacau yang akhirnya malah memakan banyak korban jiwa.

Pihak kepolisian Daerah Jawa Timur turun langsung dalam memberikan keterangan pers di Polres Malang, Minggu (02/10/22). Turut pula sejumlah Forkopimda, di antaranya Bupati Malang Sanusi beserta jajarannya.

Baca selengkapnya: Arema vs Persebaya: FIFA Larang Keras Penggunaan Gas Air Mata, Bagaimana Petugas Atasi Kerumunan?