Liga Indonesia

Liga 1 Distop Sementara, PSS Sleman Malah Resmi Ditinggal Manajer Tim, Ada Apa?

Senin, 10 Oktober 2022 10:34 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Ilham Oktafian
© Grafis:Yanto/Indosport.com
Klub Liga 1, PSS Sleman harus menerima kenyataan ditinggal sang manajer, Dewanto Rahadmoyo, saat kompetisi Liga 1 2022/2023 dihentikan sementara. Copyright: © Grafis:Yanto/Indosport.com
Klub Liga 1, PSS Sleman harus menerima kenyataan ditinggal sang manajer, Dewanto Rahadmoyo, saat kompetisi Liga 1 2022/2023 dihentikan sementara.

INDOSPORT.COM - Klub Liga 1, PSS Sleman harus menerima kenyataan ditinggal sang manajer, Dewanto Rahadmoyo, saat kompetisi Liga 1 2022/2023 dihentikan sementara. Dewanto berpisah karena ingin fokus mengurus bisnis pribadinya.

Dewanto menjabat sebagai manajer sejak 9 Mei 2022 lalu. Ini menjadi momen kedua Dewanto masuk dalam manajerial PSS setelah 2018 lalu menjabat sebagai asisten manajer tim.

Sebelum jabatan penting ini dipegang Dewanto, sang ayah, Subardi, lebih dahulu memegang posisi manajer tim PSS pada era Liga Indonesia 2003-2004.

Kesibukan mengurus bisnisnya membuat Dewanto memutuskan untuk berpamitan dari PSS. Adik ipar Seto Nurdiyantoro ini merasa tugas manajer tim cukup sulit jika harus dibarengi dengan kesibukan lain.

"Dengan pertimbangan bahwa saya juga menjalankan operasional perusahaan saya yang sudah cukup lama berjalan dan agar semuanya bisa berjalan dengan baik, maka bersama ini saya menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai manajer tim PT Putra Sleman Sembada sejak tanggal 5 Oktober 2022," kata Dewanto dalam rilis resmi klub, Minggu (9/10/22).

Keputusan Dewanto untuk mundur sebagai manajer PSS Sleman diterima PT Putra Sleman Sembada. Andywardhana selaku direktur utama mengucapkan terima kasih atas dedikasi Dewanto untuk tim Elang Jawa.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerja keras Mas Dewanto untuk PSS Sleman selama ini. Tentunya kita merasa kehilangan seorang sosok Manager seperti Mas Dewanto," tutur Andywardhana.

Andy, sapaan akrabnya, bisa memahami keputusan Dewanto untuk fokus dengan bisnis yang dijalaninya.

"Karena ini keputusan yang diambil oleh Mas Dewanto agar dapat bisa lebih fokus dalam mengurus bisnis pribadinya, saya menghormati keputusan beliau untuk hal itu," ucap Andy.

"Kita semua pasti akan kehilangan sosok beliau sebagai manajer tim. Namun, saya hanya bisa mendoakan agar segala urusan Mas Dewanto dilancarkan dan selalu diberi kesehatan," lanjutnya.