Liga Indonesia

Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Panpel Arema FC Desak Pengusutan Gas Air Mata

Jumat, 14 Oktober 2022 13:57 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kaos dan sepatu yang tertinggal di pintu 4. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kaos dan sepatu yang tertinggal di pintu 4.
Fokus ke Penyebab

Maka dari itu, Abdul Haris meminta publik yang mengikuti kasus tragedi ini untuk fokus menyoroti penyebab jatuhnya ratusan korban jiwa, yaitu lontaran gas air mata.

Karena jika saja tidak ada gas air mata, maka laga Derby Jawa Timur antara Arema FC versus Persebaya Surabaya bisa berjalan tanpa insiden.

Lagipula, Derby Jatim berlangsung secara lancar selama 90 plus injury time di lapangan hijau. Insiden kemudian terjadi beberapa saat setelah pertandingan berakhir.

Masih misterinya hal-hal yang berkaitan dengan gas air mata kemudian membuat publik tergiring dengan opini kelayakan stadion dan sebagainya.

"Akhirnya, semua (aspek) kena akibatnya. Pintu, tangga (yang berada di stadion) menjadi tertuduh. Semuanya menjadi tertuduh dan tersangka," pungkas Abdul Haris.