Liga Indonesia

Persis Solo dan Persebaya Temui Gibran, Kompak Bicara RUPS LIB dan KLB PSSI

Senin, 24 Oktober 2022 18:25 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemilik klub Persis Solo Kaesang Pangarep menghadairi acara Kongres PSSI 2021 di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (25/05/21). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemilik klub Persis Solo Kaesang Pangarep menghadairi acara Kongres PSSI 2021 di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (25/05/21).

INDOSPORT.COM - Persis Solo dan Persebaya Surabaya secara mendadak menggelar diskusi bersama Walikota Solo, Gibran Rakabuming, Senin (24/10/22). Kedua tim segera bersikap terkait sepak bola Indonesia.

Pertemuan dua tim Liga 1 bersama Gibran Rakabuming dilakukan di Balaikota Solo. Persebaya diwakili Azrul Ananda dan Persis Solo diwakili dua pemilik klub, Kaesang Pangarep dan Kevin Nugroho.

Pertemuan itu dilakukan selang dua hari setelah Kaesang menyuarakan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI via akun Twitternya. Sikap itu menuai respons luar biasa dari para warganet, terutama pecinta sepak bola Indonesia.

Petinggi Persebaya, Azrul Ananda, membicarakan tujuan dari pertemuan ini. Sebagai sesama klub profesional, dia fokus membicarakan nasib sepak bola Indonesia.

"Sebagai sesama peserta Liga 1 dan anggota PSSI, kami berdiskusi soal masa depan sepak bola Indonesia. Di luar segala permasalahan, terutama tragedi itu, kami juga harus memikirkan ke depannya harus seperti apa sebagai klub," kata Azrul Ananda.

Azrul mengungkapkan bahwa Persis Solo dan Persebaya Surabaya akan mengeluarkan sikap resmi terkait keinginan untuk memperbaiki sepak bola nasional.

Namun, Azrul tak menyebut secara tegas bahwa surat tersebut berisi tuntutan kepada PSSI untuk segera menggelar KLB. Dia berbicara bahwa surat itu juga berkaitan dengan kelangsungan Liga Indonesia yang sudah terhenti 23 hari.

"Kami sama-sama sepakat ingin ada perbaikan di sepak bola Indonesia, dalam waktu dekat akan sama-sama mengeluarkan surat dan statemen tentang concern kita terhadap masa depan sepak bola, termasuk KLB," jelas Azrul.

"Tapi, yang lebih urgen menurut kami ya kelangsungan liga. Intinya kita mendukung kebaikan sepak bola Indonesia, itu harus KLB ya KLB," lanjut Azrul.