Liga Indonesia

Layak Gelar Liga 1, Panpel Persis Serius Benahi Fasilitas Keamanan Stadion Manahan

Minggu, 20 November 2022 09:45 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Keindahan Stadion Manahan Solo saat menjadi venue penutupan Festival Pelajar Nusantara 2022. (Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT) Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Keindahan Stadion Manahan Solo saat menjadi venue penutupan Festival Pelajar Nusantara 2022. (Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT)

INDOSPORT.COM - Panitia Pelaksana (Panpel) Persis Solo menginginkan adanya penambahan fasilitas keamanan di Stadion Manahan Solo. Seluruh sudut tribun di bagian lantai dua dan tiga dinilai membutuhkan kamera pengawas atau CCTV.

Stadion Manahan Solo sudah dinyatakan layak oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menggelar Liga 1 2022-2023 berkat pengalaman bagus di Piala Presiden 2022.

Setiap laga Piala Presiden 2022, termasuk pekan-pekan awal Liga 1 di Stadion Manahan berjalan lancar dan tak pernah ada masalah. Padahal, ada ribuan suporter dari luar Solo yang datang.

Nyatanya, Panpel Persis masih menemukan celah di calon venue Piala Dunia U-20 2023. Dari 47 CCTV yang ada, tak satu pun terpasang di lantai dua seluruh tribun serta lantai tiga tribun timur dan barat Stadion Manahan.

Ketiadaan kamera itu membuat Panpel Persis Solo tidak bisa memantau situasi di lantai dua dan tiga. Termasuk ketika ada laporan tentang sebuah kejadian, bukti dari kamera tidak bisa didapatkan.

Ketua Panpel Persis, Ginda Ferachtriawan, berharap seluruh sektor lantai dua dan tiga bisa dipasang CCTV. Urusan ini akan memudahkan pengawasan terhadap penonton.

"Jika tidak dipasang CCTV, ketika ada kejadian, kami tak tahu. Makanya perlu dilakukan penambahan CCTV di lantai dua dan tiga," kata Ginda.

Ginda turut berharap ada perbaikan kualitas CCTV menjelang kick-off lanjutan Liga 1. Ternyata, perangkat yang ada di dalam stadion, utamanya ke arah penonton, tidak dapat di zoom secara maksimal.

CCTV yang ada hanya sekadar memperlihatkan situasi. Wajah dari setiap penonton tak bisa terlihat dengan jelas. Ginda pun kemudian mengungkit kamera di area luar Manahan yang bisa zoom total ke arah plat nomor.

"Kalau kamera yang ada bisa melihat dengan jelas, kami hanya perlu beberapa orang di control room untuk melihat segala macam pergerakan penonton dan menentukan langkah pengamanannya," tutur Ginda.