Piala Dunia 2022

'One Love' Dilarang di Piala Dunia 2022, Jerman Tetap Nekat Suarakan Hak dan Keberagaman

Kamis, 24 November 2022 19:26 WIB
Penulis: Lukman Hadi Subroto | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© REUTERS/Matthew Childs
Kiper Jerman, Manuel Neuer saat laga Jerman melawan Jepang di Piala Dunia Qatar2022. Foto: REUTERS/Matthew Childs. Copyright: © REUTERS/Matthew Childs
Kiper Jerman, Manuel Neuer saat laga Jerman melawan Jepang di Piala Dunia Qatar2022. Foto: REUTERS/Matthew Childs.
Larangan FIFA

"Idenya datang dari tim. Kami menginginkan permainan yang adil di dalam dan di luar lapangan. Kami mendukung 30 hak asasi manusia dan keragaman itu," kata Manuel Neuer.

Sebelumnya asosiasi sepak bola dunia (FIFA) telah melarang penggunaan ban lengan (armband) kapten pelangi One Love sebagai bentuk menghormati aturan yang berlaku di Qatar.

Adapun pelarangan pemakaian ban lengan dengan simbol pelangi dan dukungan terhadap komunitas LGBTQ di Piala Dunia telah dirilis FIFA pada Senin (21/11/2022).

FIFA mengatakan bahwa setiap modifikasi peralatan yang digunakan oleh pemain di lapangan harus dilakukan di bawah persetujuan official dan perangkat pertandingan.

Meski telah dilarang FIFA, beberapa negara seperi Belanda, Inggris, dan Wales sempat berniat untuk nekat mengenakan ban lengan pelangi dalam pertandingan Piala Dunia 2022.

Namun, Jerman, Inggris, Belanda, dan beberapa tim nasional Eropa lainnya pada akhirnya secara resmi tak akan memakai ban lengan pelangi dalam laga Piala Dunia 2022.

Meski sudah dilarang, masih saja ada yang melanggar peraturan yang berlaku di Qatar, seperti fans Wales yang mengenakan topi pelangi ketika akan mendukung timnya melawan Amerika Serikat.

Selain itu, ada juga wartawan asal Amerika Serikat yang ditahan oleh pihak keamanan stadion karena mengenakan kaos simbol pelangi ketika akan menonton pertandingan negaranya melawan Wales di Piala Dunia 2022.

Qatar sendiri telah menetapkan bahwa perilaku homosksual sebagai perbuatan yang dilarang dan sudah ada di undang-undang. Bahkan para pelakunya akan mendapat hukuman.

Sebelum Piala Dunia 2022 dimulai, duta besar Piala Dunia Qatar menegaskan bahwa perilaku homoseksual merupakan sebuah kerusakan berpikir yang dialami manusia.

Sumber: The Guardian