Liga Indonesia

Rasiman Ungkap Keuntungan Persis Solo dengan Sistem Bubble Liga 1

Sabtu, 3 Desember 2022 19:29 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Persis Solo
Asisten pelatih Persis Solo, Rasiman, melihat timnya punya keuntungan dengan sistem bubble Liga 1 2022/2023 Copyright: © Persis Solo
Asisten pelatih Persis Solo, Rasiman, melihat timnya punya keuntungan dengan sistem bubble Liga 1 2022/2023
Persiapan Persis Solo

PT LIB bersama PSSI punya rencana menggulirkan kompetisi pada Senin (5/12/22). Seluruh tim juga sudah menerima jadwal pekan ke-12 hingga 17.

Beberapa tim, seperti Bali United juga sudah tiba di Kota Solo, Sabtu (3/12/22). Persis Solo akan bersua RANS Nusantara FC pada Selasa (6/12/22) di Stadion Maguwoharjo Sleman.

Rasiman memastikan skuatnya sudah siap, meski pada uji coba terakhir dibabat habis Persebaya Surabaya 1-5 di Stadion Manahan Solo.

Rasiman meyakini Laskar Sambernyawa tak akan kesulitan menjalani jadwal padat. Semua sudah dipersiapkan sejak 2 Oktober 2022 dengan melakukan 13 uji coba.

"Persiapan kita cukup baik. Kalau jadwal padat sesuai perencanaan, ini jadi keuntungan buat kita, karena kita mempersiapkan semua pemain. Kita melakukan TC cukup panjang di Solo dan Johor. Semoga ini membawa bekal yang bagus buat kita," tegas Rasiman.

Tiru Semangat Owner

Rasiman menuturkan, sejatinya para pemain dan pelatih tidak begitu berat menatap dinamika jadwal Liga 1. Di klub Persis Solo, manajemen tetap menggaji awak tim secara penuh.

"Kita (pemain dan pelatih) tidak mengeluarkan uang saat mundur, tapi yang harus diingat bahwa owner kita, ketika tertunda sebulan, harus menghadapi konsekuensi yang berat dengan finansial," tutur Rasiman.

"Jadi, dalam situasi seperti ini, yang paling menderita sebenarnya adalah owner, karena owner dengan gentleman tidak pernah ngomong 'saya tidak ada pendapatan dari tiket, dana dari sponsor tertunda'. Owner ngomong bahwa 'coach, go ahead training, we do what we must to do'," lanjut Rasiman.

Keputusan klub untuk memberikan hak kepada pemain dengan normal membuat tim tetap stabil. Maka, skuat Laskar Sambernyawa juga harus kerja keras seperti biasanya.

"Kita harus belajar dari owner tentang hal seperti ini, bahwa owner tidak melakukan (perubahan) apapun, karena beberapa klub melakukan tindakan yang berbeda dalam situasi ini. Harusnya kita juga bereaksi seperti itu," tegas Rasiman.