In-depth

Menilai 3 Transfer yang Buat Juventus Kehilangan 15 Poin di Liga Italia, Semua Tak Sepadan!

Sabtu, 21 Januari 2023 21:25 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Reuters/Massimo Pinca
Tindakan ilegal di bursa transfer akhirnya membuat Juventus kena batunya. Kini mereka terjun bebas di klasemen sementara Liga Italia usai penghapusan 15 poin. Copyright: © Reuters/Massimo Pinca
Tindakan ilegal di bursa transfer akhirnya membuat Juventus kena batunya. Kini mereka terjun bebas di klasemen sementara Liga Italia usai penghapusan 15 poin.

INDOSPORT.COM - Tindakan ilegal di bursa transfer akhirnya membuat Juventus kena batunya. Kini mereka terjun bebas di klasemen sementara Liga Italia usai penghapusan 15 poin.

I Bianconeri yang tadinya menunjukkan tanda kebangkitan dan berdiri di empat besar dengan 37 poin dari 18 laga kini terperosok ke urutan sepuluh musim 2022/2023.

Jangan untuk bersaing menuju titel juara, kini tim asuhan Massimiliano Allegri tersebut sepertinya hanya bisa bermimpi untuk finis di zona kompetisi Eropa.

Ada gap 12 angka dengan rival-rival terdekat mereka di tujuh besar seperti Lazio, Atalanta, dan AS Roma sehingga butuh banyak keajaiban agar Juventus bisa melenting lagi ke papan atas.

Memang tidak ada yang mustahil mengintat Liga Italia 2022/2023 masih menyisakan 20 pertandingan lagi namun Nyonya Tua wajib bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

Semua ini bisa dihindari apabila Juventus lebih jujur dalam bertransaksi di bursa transfer. Penggelembungan nilai jual dan beli yang mereka lakukan dalam beberapa tahun terakhir adalah penyebab jatuhnya sanksi ini.

Penyelidikan oleh FIGC, federasi sepakbola Italia, menunjukkan adanya 22 deal mencurigakan. Semuanya berstatus sebagai transfer dengan metode barter alias pertukaran pemain dengan beberapa diantaranya juga melibatkan uang pelicin.

Tidak semuanya berstatus transfer untuk pemain senior dan yang diperuntukkan untuk memperkuat skuad utama pun banyak yang tidak menghasilkan sukses besar.

Bisa dibilang Juventus mempertaruhkan reputasi dan sukses mereka untuk memboyong pemain-pemain yang tidak punya signifikansi masif.

Kami memilih tiga transaksi paling besar dari 22 yang dianggap tidak wajar oleh FIGC dan berikut ini ulasannya.