Liga Indonesia

Football Institute Tegaskan Kasus Kekerasan oleh Suporter Jangan Ditoleransi Lagi

Rabu, 1 Februari 2023 12:42 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Instastory@gavinkwanadsit
Penyerangan bus Persis Solo oleh oknum suporter di Tangerang. (Foto: Instastory@gavinkwanadsit) Copyright: © Instastory@gavinkwanadsit
Penyerangan bus Persis Solo oleh oknum suporter di Tangerang. (Foto: Instastory@gavinkwanadsit)

INDOSPORT.COM - Kasus kekerasan oleh suporter yang belakang terjadi di sepak bola Indonesia tengah menjadi sorotan banyak khalayak.

Seperti diketahui, penimpukan bus yang dialami oleh tim Arema FC dan Persis Solo oleh sekelompok oknum suporter dalam dua minggu terakhir ini, dinilai sangat memprihatinkan.

Persoalan ini harus menjadi perhatian serius seluruh stakeholder sepakbola nasional, termasuk menjadi fokus prioritas dan tanggungjawab bagi calon Ketua Umum PSSI yang baru.

"Pembenahan persepakbolaan Indonesia harus menyeluruh dan integral," ungkap Founder Football Institute, Budi Setiawan kepada media.

"Bukan hanya perbaikan kualitas klub, kualitas kompetisi, kesejahteraan dan karir pemain, tetapi juga edukasi yang benar dan tegas terhadap supporter maupun komunitas-komunitas yang menyebut dirinya pendukung secara profesional dan berintegritas," tambahnya.

Menurutnya hematnya lagi, kejadian-kejadian seperti ini tentu saja tidak boleh dibiarkan sebagai tindakan infantilisme atau kekanak-kanakan yang dapat ditoleransi atau dimaafkan begitu saja seperti yang sudah-sudah.

Perlu ada tindakan penyelidikan, penyidikan dan proses hukum yang jelas untuk menghukum pihak-pihak yang memang bersalah.

"Jangan kita memberikan ruang bagi pihak yg berlindung di balik nama suporter untuk membenarkan tindakan kriminal yang mereka lakukan," ungkap Budi.

"Penting untuk mengurai siapakah sebenarnya pelaku pengrusakan di kantor arema, itu akan menjadi yurisprudensi dan referensi baik bagi komunitas sepakbola maupun pihak keamanan," jelasnya.

"Semoga ini menjadi perhatian seluruh stakeholder sepakbola khususnya PSSI ke depan agar benar-benar serius memikirkan resolusi atas kejadian-kejadian yang merusak citra sepakbola tanah air ini," tutupnya.