RC Lens: Sebuah Klub Kecil Sudut Prancis, Tanpa Juara namun Rajin Produksi Bintang
Salah satu pemain didikan RC Lens paling sukses sepanjang masa. Menjalani debut di usia 17 tahun, Raphael Varane berhasil menarik minat beberapa klub top Eropa sebelum memutuskan untuk hengkang ke Real Madrid.
Bersama Los Blancos, dirinya menjadi salah satu aktor di balik ketangguhan lini belakang Madrid. Puncak kariernya mungkin ada di tahun 2018, ketika dirinya berhasil mengantarkan Prancis menjuarai Piala Dunia untuk kali kedua.
Bersama RC Lens, Varane tampil dalam 24 pertandingan dan mencetak 2 gol. Saat ini, sang bek berusia 29 tahun itu bermain untuk Manchester United dengan mencatatkan 29 penampilan musim ini.
El Hadji Diouf
Salah satu bomber didikan Lens paling sukses saat ini. Penampilan impresifnya berhasil membawa Senegal menjungkalkan timnas Prancis di Piala Dunia 2002.
Bermain 54 kali bagi Lens, Diouf sempat meraih 2 kali gelar Pemain Terbaik Afrika secara beruntun (2001 & 2002) sebelum kemudian memutuskan untuk hengkang ke Liverpool dan menghancurkan pondasi karier yang telah ia bangun.
Serge Aurier
Produk asli akademi Lens. Aurier menjalani debut profesionalnya bersama Lens saat dirinya baru menginjak usia 17 tahun pada tahun 2009 yang lalu. Saat itu, klub ini masih berlaga di Ligue 1.
Penampilannya bersama Lens sangat impresif. Performanya tersebut membuat jalan karirnya menanjak.
Sempat membela Toulouse, Aurier kemudian dipinang PSG sebelum akhirnya berlabuh ke Tottenham Hotspur, dan kini bermain untuk Nottingham Forest.
Dirinya adalah salah satu figur kunci kala Pantai Gading menjadi kampiun Piala Afrika tahun 2015 lalu.
Adel Taarabt
Meski baru promosi pada tahun 2006 dari tim akademi RC Lens, Adel Taarabt tercatat sebagai jebolan Lens pertama yang bermain untuk tim Premier League.
Setelah sempat bermain untuk tim utama Lens selama semusim, pemain berkebangsaan Maroko ini bergabung dengan Tottenham Hotspur sebagai pemain pinjaman.
Berhasil menarik perhatian di masa peminjamannya, Taarabt kemudian dipermanenkan oleh manajemen Spurs. Akan tetapi, kariernya di Spurs tak berjalan mulus.
Ia jarang dimainkan sebelum akhirnya "terbuang" ke divisi Chamipionship bersama Queen Park Rangers. Selain dua klub tersebut, Taarabt juga pernah membela Fulham selama semusim.
Selama berkarier di Premier League, Taarabt turun di 86 pertandingan dengan kontribusi 7 gol dan 11 assists untuk tiga tim berbeda.