Bola Internasional

'Teror' Argentina, Erick Thohir Minta Suporter Timnas Indonesia Merahkan GBK

Senin, 19 Juni 2023 09:39 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Isman Fadil
© Ammara Marthiara/INDOSPORT
Ketum PSSI Erick Thohir, Mengadakan Kunjungan ke Garuda Store di Kawasan GBK, Jakarta, Sabtu (17/06/23). Copyright: © Ammara Marthiara/INDOSPORT
Ketum PSSI Erick Thohir, Mengadakan Kunjungan ke Garuda Store di Kawasan GBK, Jakarta, Sabtu (17/06/23).

INDOSPORT.COM - Ketua umum PSSI, Erick Thohir menilai Timnas Indonesia tetap punya peluang mencuri poin dari Argentina saat FIFA match day, Senin (19/06/23) meskipun sangat kecil. Di sepak bola apapun bisa terjadi.

Uji coba Indonesia vs Argentina ibarat pertarungan David dan Goliath, dilihat dari ranking FIFA. Skuad Garuda ada diurutan 149, sedangkan tim Tango diperingkat satu dunia.

Kendati demikian, Erick Thohir meminta pemain Timnas Indonesia membuktikan kualitasnya. Baginya, laga nanti adalah ujian mental.

Ketua umum PSSI mencontohkan  Kuwait yang pernah menahan imbang Inggris dengan skor 1-1 tahun 1985.  Ketika itu ranking Kuwait adalah 79 dan Inggris peringkat 6.

"Ini pertandingan yang sangat berat, mereka (Argentina) rangking 1 dan kita rangking 149. Tetapi bola itu bundar ya," ujar Erick Thohir. 

Ketum PSSI mengingatkan pemain dan suporter untuk tidak kecil hati bertemu Argentina. Indonesia harus menunjukan jati diri sebagai bangsa yang besar.

Untuk membuat takut dan meneror Argentina, Erick Thohir meminta suporter datang memakai jersey merah. GBK harus jadi lautan merah, bukan putih biru milik Argentina. 

"Jangan ngelihat karena Argentina dan banyak pemain bintangnya. Kita juga sebagai bangsa besar, jangan mau diremehkan. Makanya saya menghimbau seluruh penonton yang cinta tim nasional, pakai merah! jangan pakai putih biru, itu salah," tegasnya.

Jika Indonesia berhasil mencuri poin atau menahan imbang Argentina, Erick Thohir akan sangat bahagia.  

"Saya melihat itu sebuah mukjizat kalau dapat draw, kalau menang ya muluk-muluk. Kalau di atas teori, semua pasti kalah. Tapi kita membawa Argentina, untuk apa kita kalah? kan nggak bisa begitu, kita harus cari yang terbaik," jelasnya.