Liga 1

Ricuh Suporter di Laga PSIS vs Persib, PSSI Ingatkan FIFA Berada di Indonesia

Senin, 21 Agustus 2023 16:35 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Exco PSSI, Arya Sinulingga menyoroti kericuhan antar suporter di laga Liga 1 antara PSIS Semarang vs Persib Bandung. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Exco PSSI, Arya Sinulingga menyoroti kericuhan antar suporter di laga Liga 1 antara PSIS Semarang vs Persib Bandung.

INDOSPORT.COM - Kericuhan yang melibatkan suporter kembali terjadi di Tanah Air, kali ini di pekan ke-9 Liga 1 Indonesia 2023/24 yang mempertemukan PSIS Semarang menjamu Persib Bandung, Minggu (20/8/23).

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, tuan rumah PSIS Semarang memang harus mengakui keunggulan tim tamu Persib Bandung dengan skor 1-2.

Sayangnya, jalannya pertandingan ini juga ditandai oleh insiden kericuhan. Kejadian tersebut dipicu oleh ketidakpuasan suporter PSIS Semarang terhadap sejumlah pendukung Persib Bandung yang menunjukkan euforia berlebihan di dalam stadion.

Terkait kericuhan ini pun mendapat respons dari anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Di mana Arya menegaskan bahwa sepak bola Indonesia masih dalam transisi pasca kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Oktober lalu.

Bahkan Arya menilai FIFA saat ini sudah berada di Indonesia dan sangat mudah memantau sepak bola Indonesia.

"Kita menyayangkan kejadian yang terjadi di Semarang," ucap Arya Sinulingga.

"Kita harus ingat juga FIFA itu sudah ada di Indonesia. Mereka sudah berkantor di Indonesia dan melihat semua kejadian dan sangat transparan bagi mereka dengan apa yang terjadi," tambah Arya.

Arya pun mengatakan apa yang terjadi di Semarang sudah jelas akar permasalahannya. Di mana ada saling ejek antar suporter.

"Kejadian Semarang kan sudah terlihat bahwa ternyata saling ejek antar suporter akhirnya kejadian seperti itu (rusuh). Ini kan berat bagi semua," tegas Arya.

Selain itu Arya juga mengingatkan perihal larangan suporter away untuk hadir. Untuk itu dia meminta kelompok suporter bisa menahan diri untuk tidak hadir saat tim kesayangannya melakoni laga away.

"Kita semua harus sama-sama bekerja sama, harus mendorong bersama-sama seluruh elemen sepak bola, mau itu federasi, mau itu LIB, mau itu klub, mau itu suporter, ini nggak boleh lepas tangan. Semuanya harus bersama-sama."

"Keputusan transisi yang diajukan PSSI setelah koordinasi dengan FIFA yang di mana away itu tidak ada penonton memang mau nggak mau harus kita lakukan bersama-sama. Semua suporter juga harus harus bersama-sama mau menahan diri untuk tidak datang away," tutup Arya.