In-depth

Deretan Skandal yang Tercipta di Piala Dunia U-17, 2 Kasus Terjadi di Indonesia

Kamis, 23 November 2023 13:40 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© FIFA
Logo Piala Dunia U-17. (Foto: FIFA) Copyright: © FIFA
Logo Piala Dunia U-17. (Foto: FIFA)
2. Skandal Pemalsuan Umur

Pada Piala Dunia U-17 2019 lalu, terdapat skandal memalukan yakni pemalsuan umur yang dilakukan Guinea hingga dicoret dari daftar peserta.

Skandal pemalsuan umur itu terjadi pada Mei 2019 lalu, saat Guinea U-17 ketahuan oleh Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) karena memalsukan usia dua pemainnya.

Dua pemain tersebut adalah Aboubacar Conte dan Ahmed Tidiane Keita saat Guinea menembus semifinal Piala Afrika U-17 2019.

Karena kasus tersebut, CAF pun melaporkan ke FIFA, sehingga Guinea U-17 dicoret dari partisipasinya di Piala Dunia U-17 2019.

Karena Guinea U-17 dicoret, posisinya kemudian digantikan oleh Senegal yang merupakan tim yang dikalahkannya di babak grup.

3. Skandal Tuan Rumah Nigeria

FIFA menunjuk Nigeria sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2009 silam. Turnamen pun berhasil diselenggarakan secara mulus, di mana Swiss menjadi kampiun.

Tapi jelang turnamen itu, terdapat beberapa skandal. Skandal pertama adalah adanya ancaman dari pemberontak bersenjata yakni Gerakan Emansipasi Delta Niger (MEND).

Beruntung saat itu pemerintah Nigeria bergerak cepat dan menawarkan amnesti kepada pemberontak, sehingga turnamen berhasil digelar.

Tapi sebelum turnamen digelar, ada pula skandal yang hadir dari pemerintahan, di mana pemerintah Nigeria mendapat laporan anggaran palsu senilai 35 miliar naira, yang membuat Presidennya saat itu memangkas dana untuk ajang itu menjadi 9 miliar naira saja.

Persoalan dana untuk penyelenggaraan ini pun menjadi kian rumit, yakni ulah LO Piala Dunia U-17 2009 yang memberi proyek ke perusahaan mereka sendiri, seperti salah satunya soal rumput sintetis untuk lapangan.