x

Pisang Si 'Buah Simalakama' di Arena Lapangan Hijau

Jumat, 17 Maret 2017 17:00 WIB
Editor: Galih Prasetyo

Tak ingin meraih hasil buruk, Jose Mourinho langsung bergerak cepat saat melihat anak asuhnya, Marcus Rojo seperti tampak kelelahan di tengah pertandingan. Keunggulan satu gol jadi harga mati yang wajib dipertahankan skuat Manchester United, Jumat dini hari tadi (17/03/17). 

Dengan cekatan, Mourinho meminta pemain asal Argentina itu memakan buah pisang. Aksi Mourinho meminta Rojo memakan buah pisang di tengah pertandingan langsung menjadi viral. The Sun misalnya melaporkan bahwa Twitter langsung 'meledak' saat Rojo memakan pisang. 

Hanya karena sebiji buah pisang, publik dunia seolah lupa dengan gol Juan Mata yang tercipta dari kerja sama apik skuat Iblis Merah atau hasil kemenangan agregat 2-1 Manchester United atas Rostov membawa mereka lolos ke babak berikutnya Piala Europa.

"Saya tahu Marcos Rojo sedang kelelahan dan saya takut jika laga itu sampai ke perpanjangan waktu. Pisang sangat berguna untuk tubuh," kata Mourinho seperti dikutip ManchesterEveningNews.

Bukan kali ini saja pisang jadi pusat pencinta sepakbola. Jika melihat dari sisi lain, buah pisang yang memang sangat berguna bagi seorang pesepakbola beberapa tahun lalu sempat jadi buah bibir karena dianggap sebagai simbol perlakuan rasis. 

Insiden rasisme yang melibatkan buah pisang sebagai alat untuk menunjukan sikap rasis beberapa kali dilakukan oleh sekelompok suporter. Full back Juventus, Dani Alves pernah merasakan tidak enaknya dilempar buah pisang oleh suporter saat masih membela Barcelona. 

Kejadian Alves yang dilempar buah pisang oleh suporter Villarreal jadi pembicaraan publik dunia. Ramai-ramai semua elemen anti rasis di sepakbola menyuarakan agar perilaku rasial seperti yang dilakukan suporter Villarreal dihilangkan dari sepakbola. Let's kick racism out of football.

Bahkan aksi balasan Alves yang dilempar buah pisang dengan memakan buah itu sebelum ia lepaskan sepak pojok di pertandingan tersebut jadi aksi kampanye sejumlah pihak untuk mengusir perilaku rasial dari lapangan hijau. 

"Aksi balasan Alves sangat cerdas," kata mantan penyerang Barcelona asal Inggris, Garry Lineker seperti dikutip dari CNN

Aksi makan pisang Alves di tengah pertandingan pun diamani oleh sejumlah pesepakbola lain sebagai bentuk perlawanan nyata dari kelompok suporter rasis. 

"Mereka kelompok rasis yang harus dikeluarkan dari sepakbola. Kami semua monyet, lantas kalian mau apa?" kata rekan Alves saat itu, Neymar. 

Luis Suarez dan Coutinho mengkampanyekan perlawanan anti rasis dengan makan buah pisang.

Spanyol memang jadi salah satu negara di Eropa yang memiliki tingkat tindakan rasis yang cukup tinggi. Aksi-aksi rasial dengan menggunakan buah pisang sebagai alat bukan satu atau dua kali dilakukan oleh suporter. 

"Wajib ada tindakan tegas dan nyata dari pihak berwenang untuk segara menghentikan tindakan menjijikan ini," kata David Moyes yang sempat melatih di Real Sociedad.

Selain  Alves, seniornya di Timnas Brasil, Roberto Carlos pun pernah mendapat perlakuan yang sama saat bermain di Liga Rusia. Kesal dengan perlakuan tersebut, Carlos yang saat itu membela Anzhi Makhachkala memutuskan keluar dari lapangan meskipun pertandingan belum berakhir. 

Reaksi keras juga pernah ditunjukkan oleh bek asal Guinea yang sempat membela AC Milan, Kevin Constant. Aksi rasial dilakukan oleh suporter Atalanta saat kedua tim bertemu pada 2014 lalu. 

Aksi rasial yang diterima bek AC Milan, Kevin Constant dengan buah pisang.

Sekelompok suporter Atalanta melemparkan buah pisang ke arah Constant. Melihat hal tersebut, Constant pun marah besar. Ternyata di laga itu, tidak hanya Constant yang mendapat perlakuan tersebut, rekannya Nigel de Jong juga mengalaminya. 

"Tetap tersenyum kepada hal-hal buruk seperti itu yang dilakukan oleh mereka. Mereka hanya orang-orang bodoh," kata De Jong seperti dikutip dari CNN

Saat buah pisang memiliki banyak kegunaan untuk seorang pesepakbola utamanya untuk menambah fungsi kalium hingga bisa memaksimalkan fungsi otot atau membantu penambahan karbohidrat hingga pemain tidak kehabisan tenaga, sekelompok orang yang mengaku pencinta sepakbola justru memanfaatkannya untuk alat berperilaku menjijikan. 

Manchester UnitedNeymarDani AlvesBarcelonaAC MilanMarcos RojoRasialismeNigel de JongGary LinekerRoberto CarlosRasismeKevin Constant

Berita Terkini