x

3 Alasan Carlo Ancelotti Tak Pantas Latih AC Milan

Jumat, 29 September 2017 16:31 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
Carlos Ancelotti baru saja dipecat Bayern Munchen.

Carlo Ancelotti resmi dicoret sebagai pelatih Bayern Munchen. Pemecatan ini dilakukan segera setelah Die Roten digulung Paris Saint-Germain 0-3 dalam laga Liga Champions, Kamis (28/09/17) dan dipicu oleh performa buruk tim sepanjang awal musim.

“Performa tim kami saat mengawali musim ini tidak sesuai dengan ekspektasi kami. Pasca pertandingan yang berlangsung di Paris mengharuskan kami untuk mengambil sebuah tindakan. Saya dan Hasan Salihamidzic sempat melakukan pembicaraan serius dengan Ancelotti,” tutur CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge menjelaskan di situs resmi mereka.

Carlo Ancelotti.

Setelah kabar pemecatannya merebak, Ancelotti langsung dirumorkan akan kembali ke klub kampung halamannya di Serie A Italia, yakni AC Milan, sebagaimana dilansir The Sun. Don Carletto diisukan akan segera menggantikan pelatih AC Milan, Vicenzo Montella. 

Baca Juga

Sembilan musim menangani Rossoneri, pelatih 58 tahun ini mampu mempersembahkan dua trofi Liga Champions (2002/03, 2006/07), dua Piala Super UEFA (2003, 2007), satu gelar Scudetto (2003/04), satu Piala Italia (2002/03), satu Piala Super Italia (2004), dan Piala Dunia antarklub FIFA (2007).

Namun dengan adanya tiga faktor yang telah dihimpun INDOSPORT ini, rasanya AC Milan lebih baik menunda untuk mendatangkan lagi Ancelotti ke San Siro.


1. Sudah Lama Tak Tangani Klub Italia

Carlo Ancelotti, pelatih Bayern Munchen.

Carlo Ancelotti pernah menangani AC Milan periode 2001-2009. Setelah delapan musim berlalu, ia tak lagi menangani tim-tim asal Italia. Usai mengundurkan diri dari San Siro, ia pindah ke Liga Primer Inggris untuk melatih Chelsea.

Setelah dua musim, ia pindah ke Paris Saint-Germain untuk mencicipi atmosfer Ligue 1 Prancis. Musim berikutnya, ia berlabuh ke La Liga Spanyol sebagai pelatih Real Madrid dan akhirnya membina Bayern Munchen di Bundesliga Jerman.

Delapan musim tak memegang klub Italia, rasanya Ancelotti harus bekerja ekstra keras di AC Milan untuk mengejar ketertinggalan. Sebab Leonardo Bonucci dkk kini masih bercokol di peringkat enam papan klasemen sementara Serie A.

Ia harus beradaptasi ekstra cepat dengan peta persaingan Serie A saat ini yang tentunya sudah amat berbeda kala ia masih mendominasi liga tersebut bertahun-tahun silam.


2. Asing dengan Skuat AC Milan Saat Ini

Carlo Ancelotti dan para pemain AC Milan.

Skuat Rossoneri saat ini dipenuhi dengan materi pemain-pemain muda, terutama para pemain yang baru saja dibeli pada bursa transfer musim lalu. Tercatat dari 11 pemain baru, hanya empat orang yang berusia di atas 25 tahun, yakni Mateo Musacchio (26), Antonio Donnarumma (27), Leonardo Bonucci (30), dan Lucas Biglia (31).

Kondisi ini membuat Ancelotti tentunya asing dengan calon pemain-pemain barunya. Apalagi tak ada pemain yang sudah pernah menerima pola pelatihannya, untuk setidaknya menjadi jembatan dengan pemain-pemain lain.

Sementara deretan mantan pemain bintang asuhannya seperti Kaka, Paolo Maldini, dan Ronaldinho, sudah tak lagi merumput. Padahal, jika ada pemain yang sudah akrab sebelumnya, itu bisa jadi sedikit keuntungan di awal untuk membentuk koneksi yang baik dengan sang pelatih.

Apalagi hubungan pemain-pelatih ini harus menjadi perhatian lebih dari Ancelotti saat ini. Pasalnya salah satu alasan ia dicoret dari Bayern Munchen adalah ia tak disukai oleh lima pemain pentingnya sendiri.

Hal tersebut seperti yang diumbar oleh sang presiden klub sendiri, Uli Hoeness. Beberapa jam setelah pemecatan, Hoeness mengungkapkan posisi Ancelotti di klub sulit untuk dipertahankan, menyusul adanya pemain yang tak lagi mendukungnya. 

"Bagaimanapun, dalam opini saya, selama beberapa hari kemarin ia kehilangan lima pemain penting dan itu sulit untuk ditangani. Sebagai seorang pelatih, Anda tak bisa bekerja dengan lima pemain paling penting yang menjadi lawan Anda. Musuh dalam selimut sangat berbahaya, makanya kami harus melakukan sesuatu," beber Hoeness.


3. Masih Ada Vincenzo Montella

Pelatih AC Milan, Vincenzo Montella.

Meski performa AC Milan tak berjalan mulus di awal Serie A musim ini, pihak klub enggan menyalahkan pelatih Vincenzo Montella. Mereka masih ingin mempertahankan pelatih 43 tahun tersebut, yang masih memiliki kontrak hingga 2019. Usai pemecatan Ancelotti pun, AC Milan buru-buru menjelaskan bahwa mereka tak tertarik untuk mendapatkan jasa Ancelotti lagi.

“Kami memiliki pelatih yang lebih muda ketimbang Ancelotti dan memiliki talenta. Kami percaya dengan proyek kami bersama Montella dan kami ingin melewati perjalanan ini bersama Montella,” tutur Direktur Olahraga AC Milan, Massimiliano Mirabelli, dikutip dari Sky Sport Italia, Jumat (29/09/17).

Montella sendiri menanggapi santai isu penggantian dirinya dengan Ancelotti. “Saya sangat respek dan hormat pada Ancelotti. Ia merupakan sosok pelatih yang saya sambangi pertama kali begitu saya mengawali karier pelatih,” ujar Montella, dikutip Calciomercato.

“Saya masih ingat, saat itu Carletto masih menangani Chelsea. Dalam pertemuan tersebut, ia meminta saya menjadi asistennya. Jadi sekarang jika Ancelotti mau (ke Milan), ia bisa menjadi asisten saya,” kelakarnya.

Belum lagi saat Ancelotti lowong usai dipecat Real Madrid pada 2015 silam, ia menolak mentah-mentah tawaran untuk kembali ke San Siro. Bahkan ia mengumumkan sendiri via Twitternya bahwa ia butuh waktu untuk istirahat usai operasi punggung.

Bayern MunchenAC MilanCarlo AncelottiLiga ItaliaBola Internasional

Berita Terkini