x

5 Penyebab Chelsea Pantas Kalah dari Crystal Palace

Minggu, 15 Oktober 2017 12:18 WIB
Editor: Yohanes Ishak
Antonio Conte, pelatih Chelsea.

Siapa yang sangka, jika sang juara bertahan harus kembali menelan kekalahan untuk kedua kalinya secara beruntun? Ironisnya, kekalahan yang didapat berasal dari lawan yang jauh tidak diunggulkan dari mereka, yakni sang juru kunci, Crystal Palace.

Pada pertandingan tersebut, memang harus diakui jika permainan Crystal Palace yang ditangani oleh Roy Hodgson jauh lebih baik daripada Chelsea.

Tim asal London Barat bahkan terbilang tidak memainkan permainan yang menarik untuk disaksikan. Beberapa kali mereka melakukan kesalahan, sehingga kesalahan itu dapat dimaksimalkan dengan baik oleh tim tuan rumah.

Baca Juga

Hasil ini juga memaksa The Pensioners harus turun satu posisi dari posisi keempat menjadi kelima dengan torehan 13 poin dalam 8 pertandingan.

Padahal, Chelsea tentunya lebih diunggulkan dalam pertandingan ini. Hal itu dikarenakan mereka memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari segi pemain maupun gaya bermain.

Namun dalam sepakbola memang segalanya dapat saja terjadi. Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab mengapa Chelsea layak dikatakan pantas dibekuk oleh Crystal Palace.

Apa sajakah itu? Berikut ini INDOSPORT memaparkannya:


1. Terlihat Meremehkan

Duel pemain Chelsea vs Crystal Palace.

Sejak kick off babak pertama, Chelsea memang terlihat cukup meremehkan Crystal Palace. Wajar-wajar saja jika mereka bersikap demikian, karena selain menyandang status juara bertahan, Palace juga berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan, yakni sebagai juru kunci dan belum pernah menang.

Namun, perlu diingat jika ini adalah sepakbola dan juga kompetisi Liga Primer Inggris. Di mana sebuah kompetisi yang kompetitif dan setiap manapun, dapat saling mengalahkan.

Salah satu yang terlihat adalah saat Chelsea beberapa kali bermain dengan sangat tenang, sementara Palace terlihat lebih semangat.

Mengutip kalimat Conte yang mengatakan, jika Palace wajar bermain dengan semangat tinggi, karena mereka ingin bangkit dari zona degradasi.

Seharusnya, The Blues harus lebih sigap, apalagi mereka juga berada jauh dari posisi puncak klasemen sementara.

Kekalahan dari Crystal Palace ini seharusnya menjadi pelajaran bagi Eden Hazard dan kawan-kawan agar mereka tetap fokus di pertandingan selanjutnya.


2. Lini Belakang Kurang Fokus

Dua pemain Chelsea, Tiemoue Bakayoko (kiri) dan David Luiz merasa kecewa saat timnya kebobolan untuk kedua kalinya.

Para pemain bertahan Chelsea juga dapat dikatakan kurang memiliki fokus dalam menjaga area mereka. Tidak heran beberapa kali lini serang Crystal Palace dapat dengan leluasa merusak atau menusuk jantung pertahanan Chelsea secara tiba-tiba.

Sama seperti yang disebutkan pada artikel sebelumnya, tampaknya tim asal London Barat ini cukup meremehkan dari Palace, sehingga mereka tidak terlalu memberikan penjagaan ketat terhadap tim tuan rumah.

Imbasnya, mereka pun harus bayar mahal dengan kebobolan dan pada akhirnya takluk dari tim juru kunci. Sebuah catatan penting yang harus diingat oleh pelatih mereka, Antonio Conte agar tidak mengulanginya lagi pada pertandingan selanjutnya.


3. Mental Azpilicueta Berpengaruh

Cesar Azpilicueta (kanan) saat salah mengantisipasi bola.

Cesar Azpilicueta terbilang kehilangan mental dalam pertandingan tersebut. Dapat dikatakan, hal itu terjadi lantaran dirinya yang mencetak gol bunuh diri saat laga baru memasuki menit ke-10.

Usai dari gol bunuh diri itu, pemain asal Spanyol ini langsung beberapa kali melakukan kesalahan. Situasi ini juga dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Palace yang selalu membangun serangan dari posisinya.

Bahkan, Azpilicueta juga sempat dipermalukan oleh para pemain Palace, salah satunya adalah Wilfired Zaha yang mampu melewatinya dengan mudah.

Beruntung para pemain Chelsea lainnya masih sigap, serta penyelesaian dari tim tuan rumah juga terbilang kurang bagus, sehingga gol pun tidak terjadi.


4. Batshuayi Kurang Maksimal

Michy Batshuayi (tengah) mendapat kepungan dari pemain Crystal Palace.

Absennya Alvaro Morata membuat posisi striker utama Chelsea dipercayakan kepada Michy Batshuayi. Sejatinya, striker asal Belgia ini juga sama baiknya saat sedang berada di jantung pertahanan lawan.

Hanya saja, dalam pertandingan tersebut mantan pemain Marseille ini tidak maksimal. Dirinya sering mendapatkan posisi yang kurang tepat, serta tidak memaksimalkan peluang dengan baik.

Bisa dikatakan, minimnya gol yang tercipta adalah kurang maksimalnya Batshuayi dalam pertandingan tersebut.

Tidak heran dalam laga tersebut, penyerang berusia 24 tahun itu tidak dimainkan secara penuh dan digantikan oleh Pedro Rodriguez pada awal-awal babak kedua.


5. Antonio Conte Menggunakan Formasi Baru

Antonio Conte, pelatih Chelsea.

Boleh jadi, kurang maksimalnya penampilan Chelsea di musim 2017/18 ini adalah karena sang pelatih, Antonio Conte mengganti formasinya.

Pada musim 2016/17 kemarin, Conte menggunakan formasi 3-4-3. Pada musim ini, Conte merubahnya menjadi 3-4-2-1. Memang terlihat serupa, namun tentunya taktik tersebut memiliki gaya bermain yang berbeda.

Besar kemungkinan, tim asal London Barat ini masih sedang adaptasi dengan formasi yang baru diterapkan oleh mantan pelatih Juventus tersebut.

Sama seperti musim kemarin, pada awal menuju pertengahan musim, Conte masih mencoba formasi yang baru, hingga ia menemukan formasi yang tepat, barulah The Blues mendapatkan gelar juara.

Mungkinkah Chelsea akan kembali seperti musim kemarin, yaitu mendapatkan awal musim yang kurang baik, namun dari pertengahan hingga akhir musim justru berhasil menjadi juara? Menarik untuk dinanti.

ChelseaAntonio ConteCrystal PalaceLiga Primer InggrisLiga Inggris

Berita Terkini