x

Penuh Kontroversi, 4 Pemain Asing Ini Kritik Kondisi Sepakbola Indonesia

Senin, 13 November 2017 17:58 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Abdurrahman Ranala
Logo Liga 1.

Kondisi yang dianggap kacau, membingungkan, serta dipenuhi drama kontroversial memang mengundang tanda tanya besar di kalangan penikmat sepakbola tanah air.

Terlebih lagi usai sejumlah insiden memalukan yang mewarnai kompetisi kasta tertinggi di Indonesia saat ini, Liga 1. Sebut saja momen kerusuhan suporter, penyerangan wasit, pengadil kontroversial di lapangan, hingga operator Liga 1 sendiri masuk dalam daftar keluhan penikmat sepakbola Indonesia.

Baca Juga

Baru-baru ini, Komisi Disiplin PSSI mengeluarkan keputusan yang kontroversial dan mengundang banyak kecaman dari banyak pihak, terkait penambahan dua poin untuk Bhayangkara FC yang saat melawan Mitra Kukar dinyatakan WO. 

Hal tersebut tentunya mengundang perhatian, mengetahui sebelum laga tersebut dilakukan, Bhayangkara berada di posisi puncak klasemen sementara Liga 1 dengan raihan poin yang sama dengan Bali United, yaitu 65 poin. Hal tersebut tentu saja membuat penikmat sepakbola tanah air geram. 

Kerusuhan Bobotoh karena kecewa dengan penampilan Persib Bandung.

Bhayangkara pun keluar sebagai juara Liga 1 meski memiliki raihan poin yang kini tetap sama dengan Bali United. Hal tersebut berangkat dari perhitungan dimana secara head-to-head, Bhayangkara lebih unggul dari Bali United hingga kini. 

Kekecewaan tak hanya datang dari penikmat maupun pemain sepakbola lokal, namun juga para pemain asing. INDOSPORT berhasil merangkum empat pemain asing di Liga 1 yang kecewa atas kondisi sepakbola tanah air :


1. Boubacar Sanogo

Pemain baru Madura United, Boubacar Sanogo mengikuti latihan bersama tim nya jelang lawan Persija Jakarta.

Bekas pemain Madura United tersebut baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya pada dunia sepakbola Indonesia. Ia sendiri bahwa membeberkan pengalamannya bermain selama di Indonesia. Fasilitas minim rupanya menjadi salah satu yang ia kecewakan. 

"Saya tidak senang berada di Indonesia, strukturnya bisa dibilang berantakan," ujarnya pada media Jerman T-Online pada Kamis (09/11/17) lalu.  Sanogo juga membandingkan kondisi stadion di Indonesia dengan kondisi saat ia jalani Liga Jerman. 

Sanogo sendiri tercatat tak memiliki penampilan yang cukup baik selama dia berada di Madura United. Sebagai salah satu pemain asing, ia hanya bermain hanya dalam beberapa menit saja, empat dari lima laga, Sanogo tampil sebagai pemain pengganti. 

Awalnya, pemain Pantai Gading tersebut ditunjuk-tunjuk sebagai mesin gol bagi Madura United. Ia disangka akan menjadi partner yang tepat untuk berlaga menemani Peter Odemwingie. Namun nyatanya, kemungkinan pemutusan hubungan antara keduanya diakibatkan catatan statistik Sanogo yang kurang baik. 


2. Peter Odemwingie

Marquee player Madura United, Peter Odemwingie.

Penyerang Madura United (MU), Peter Odemwingie, dikabarkan ingin mengakhiri kontrak bersama klub Laskar Sape Kerrab. Odemwingie dan pihak manajemen Madura United telah sepakat untuk memperpanjang kontraknya, dengan memberikan uang muka (DP).

Nilainya disebut-sebut mencapai Rp10 miliar per musim kompetisi, naik dari musim lalu. Namun, uang DP tersebut ia kembalikan karena enggan bermain dengan kondisi kompetisi yang amburadul.

Keinginan Odemwingie pergi setelah ia melakoni laga melawan Bhayangkara FC yang berujung kartu merah. Saat itu, Odemwingie tertangkap wasit menendang kapten Bhayangkara FC Indra Kahfi dengan sengaja.

Sikap Odemwingie ini sebagai buntut dari tekel berbahaya Indra yang hanya dihadiahi kartu kuning. Sejak laga itu, dirinya merasa sangat berisiko dan khawatir bermain di Indonesia. Dia betul-betul marah terhadap pemain lawan yang memprovokasi dia sejak awal dengan cara tidak adil. 


3. Sylvano Comvalius

Momen Sylvano Comvalius cetak gol ke gawang Mitra Kukar.

Striker Bali United, Sylvano Comvalius melalui instagramnya mengunggah sebuah foto dengan pesan menyindir atas kualitas penyelenggaraan Liga 1 musim ini. Bahkan ia menyebut, kasta tertinggi sepakbola tanah air ini seperti liga sirkus.

Sindiran yang dilontarkan pemain Belanda tersebut cukup beralasan, mengingat timnya, Bali United terancam gagal juara karena disalip oleh Bhayangkara FC yang menang dengan cara instan.

Seperti diketahui, Bhayangkara kala itu memuncaki klasemen usai dinyatakan menang WO 3-0 dari tuan rumah, Mitra Kukar oleh Komisi Disiplin (Komdis). Pertandingan yang dilangsungkan pada Jumat (03/11/17) di Stadion Aji Imbut tersebut, harusnya berakhir dengan skor 1-1. 

Namun, karena memainkan Mohamed Sissoko yang seharusnya tidak boleh tampil karena hukuman Komdis, klub berjuluk Naga Mekes tersebut jadi dinyatakan kalah. Bhayangkara unggul dari Bali United 65 poin berdasarkan jumlah head to head.


4. Carlton Cole

Carlton Cole (Persib Bandung)

Bekas pemain Westham United ini baru-baru saja berseteru dengan manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Pemutusan hubungan kerjanya dengan Persib dianggap oleh Umuh berawal dari Cole sendiri. 

Namun, Cole pun akhirnya angkat bicara dan menyindir Umuh lewat posting-annya di akun Twitter pribadinya. Ia sendiri merasa bahwa dirinya bukanlah pihak yang seharusnya disalahkan atas performanya di lapangan yang kurang mengesankan. 

"Saya yang harus disalahkan? Saya minta maaf kepada para pemain Persib, terlebih lagi bagi para penggemar Persib, bahwa mereka harus berurusan dengan suatu kebodohan. Anda berhak yang lebih baik," tulisnya di sana. 

Insiden tersebut bisa jadi menjadi sebuah kemungkinan bagaimana perspektifnya pada dunia sepakbola Indonesia akan terbangun. Ditambah lagi dengan kondisi Liga 1 yang saat ini masih menjadi pergunjingan banyak pihak terkait sejumlah momen kontroversial mereka. 

PSSIKomisi Disiplin PSSILiga IndonesiaLiga 1Peter OdemwingieCarlton ColeSylvano Comvalius

Berita Terkini