x

3 Hal yang Jadi Pemicu Utama Kegagalan Persib di Piala Presiden 2018

Sabtu, 27 Januari 2018 21:36 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
Skuat Persib

Persib nyatanya harus tersingkir dari babak delapan besar Piala Presiden 2018 setelah hanya menempati urutan ketiga klasemen akhir Grup A dengan 3 poin. Maung Bandung memenangkan saru pertandingan melawn Sriwijaya FC, kemudian kalah atas PSMS Medan dan PSM Makassar.

Meskipun hanya turnamen pramusim, namun kegagalan Persib di ajang Piala Presiden tentunya cukup mengecewakan. Ditambah Maung Bandung diharapkan mampu berbicara lebih banyak di musim baru setelah di Liga 1 musim lalu Persib sempat terpuruk.

Baca Juga

Saat resmi ditangani oleh mantan pelatih klub Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT FC), yakni Roberto Carlos Mario Gomez, harapan kebangkitan tim mengemuka. Mario Gomez memiliki track record yang cukup cemerlang bersama JDT FC, ia sukses mengantarkan klub tersebut menjuarai ajang AFC Cup 2015.

Skuat Persib

Meski belum mampu membawa Persib menuarai Piala Presiden 2018, Gomez langsung focus untuk meracik strategi bagi Persib untuk gelaran Liga 1. Tak ingin lama terlarut dalam kegagalan, PErsib yang menjuarai Piala Presiden pada 2015 lalu lebih mempriortaskan Liga ketimbang turnamen pramusim.

Namun kali ini INDOSPORT akan mencoba menganalisis penyebab kegagalan Persib di Piala Presiden 2018. Tentunya Piala Presiden bukanlah akhir karena Maung Bandung masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki kekurangan untuk Liga musim baru nanti.


1. Terlalu Banyak Pemain Tua

Michael Essien tepuk tangan pada laga perdana Piala Presiden 2018. Herry Ibrahim

Semua pemain baru yang didatangkan Persib ini berusia di atas 30 tahun. Sebut saja bek naturalisasi Victor Igbonefo (33), gelandang asal Korea Selatan, Oh In Kyun (33 tahun), hingga bek Serbia, Bojan Malisic (32. Semuanya tak lagi berada dalam usia emas pesepakbola.

Sebelumnya Maung Bandung juga sudah kedatangan dua pemain baru untuk menyambut musim kompetisi baru di tahun ini. Mereka adalah Eka Ramdani yang menginjak usia 33 tahun dan penyerang senior, Airlangga Sucipto yang berusia 32 tahun.

Jika diperhatikan, Persib memang lebih banyak didominasi para pemain tua. Terhitung 11 penggawa Persib yang telah berada di kisaran usia di atas 30 tahun, mereka adalah Wildansyah (31), Michael Essien (35), Toni Sucipto (31), Sergio van Dijk (35), Achmad Jufriyanto (30), Supardi Nasir Bujang (34), Hariono (32), Ezechiel N`Douassel (30), Tantan (35), Atep (32), dan I Made Wirawan (36).

Meski usia bukan satu-satunya indikator seorang pemain dapat bermain dalam preforma terbaiknya atau tidak, namub tentunya hal tersebut sedikit banyak juga berpengaruh. Stamina ditampbah pergerakan di atas lapangan para pemain tua tersebut mungkin tak segesit deretan pesepakbola muda.


2. Tidak Mimiliki Striker Tajam

Ezechiel N'Douassel berhasil melewati salah satu pemain Sriwijaya FC.

Persib tercatat hanya mampu mencetak satu gol dari tiga pertandingan yang mereka lakoni di fase grup Piala Presiden 2018. Gol tersebut juga bukan sdicetak oleh sosok penyerang Maung Bandung, naun dari seorang gelandang.

Oh In-kyun, menjadi satu-satu pemain Persib yang sukses mencatatkan gol saat pertandingan menghadapi Sriwijaya FC. Dua penyerang Persib saat ini, yakni Ezechiel N’Douassel dan Airlangga Sucipto belum menunjukkan taring mereka sebagai seorang predator di lini depan.

Kesulitan penyerang Persib mencetak gol semestinya menjadi evaluasi tersendiri. Maung Bandung bahan nampaknya perlu mencari sosok juru gedor baru untuk berjaga-jaga jika nantinya dua penyerang tersebut masih kesulitan untuk membobol jala lawan.

Sejauh ini, Persib baru disebut-sebut akan merekrut sosok penyerang baru, yakni Ghozali Siregar. Ghozali saat ini masih berstatus sebagai pemain seleksi Persib dan jika nantinya benar-benar direkrut tentunya dibutuhkan waktu untuk penyerang 25 tahun itu menyesuaikan dir dengan lini depan Persib.


3. Tak Mampu Memanfaatkan Momentum

Supardi Nasir

Persib semestinya mampu memanfaatkan peluang di laga pamumngkas lalu menghadapi PSM Makassar. Sudah tertinggal 1-0, Persib sebenarnya memiliki kesempatan  untuk membalikkan kedaan saat Juku Eja bermain dengan 10 orang pemain di babak kedua, usai Zulkifli Syukur dousir keluar lapangan karena mendapat kartu kuning kedua.

Namun sayang, Maung Bandung tak mampu menggunakan momentum kelemahan PSM itu untuk mencetak gol. Serangan-serangan yang dilakukan Persib nyatanya tak mampu mengoyak gawang Juku Eja.

Penyelesaian yang kurang baik menjadi salah satu penyebab serangan-serangan yang dilakukan kubu Maung Bandung gagal membuahkan gol. Kekalahan atas PSM Makassar Kekalahan ini membuat Maung Bandug gagal finis di posisi dua Grup A.

Mereka hanya mengumpulkan koleksi 3 poin dari tiga laga. Sriwijaya FC berhak lolos dari Grup A dengan finis di posisi teratas. Makan Konate dan kawan-kawan mengoleksi 6 poin, unggul selisih gol atas PSMS Medan. 
 

Persib BandungLiga IndonesiaPiala Presiden 2018

Berita Terkini