x

Miris! Akibat Gol Bunuh Diri, Bocah SD Dipukuli Hingga Alami Gangguan Syaraf

Senin, 29 Januari 2018 14:28 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung

Dalam pertandingan sepakbola, tidak menutup kemungkinan seorang pemain memasukkan bola ke dalam gawang timnya sendiri. Kejadian itu lazimnya dikenal dengan istilah gol bunuh diri.

Biasanya, saat ada pemain yang membuat gol bunuh diri, anggota tim lainnya akan berusaha memberi semangat agar tidak mengulangi kejadian yang sama, sembari berusaha mencari gol balasan.

Namun, nasib tragis harus dialami oleh seorang bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) berinisial T. Akibat kelalaiannya yang membuat gol bunuh diri ketika bertanding sepakbola bersama rekan-rekannya, siswa SDN Pakunden 1, Kota Kediri harus menjalani perawatan intensif.

Diceritakan oleh korban, ia dan teman-temannya melakoni pertandingan sepakbola di halaman sekolah pada Kamis (18/01/18) lalu. Sial bagi korban, bukannya mencetak gol ke gawang lawan, ia justru memasukkan bola ke dalam gawangnya.

Salah satu siswa SD di Kediri harus menjalani perawatan di rumah sakit usai bertanding sepakbola.

Kejadian tersebut pun membuat teman-teman satu tim korban marah. Seketika itu juga, sejumlah teman satu timnya langsung mendatanginya dan mengeroyok korban. Pasca kejadian tersebut, pihak sekolah sudah memfasilitasi perdamaian antara kelurga korban dan teman-temannya.

Akan tetapi, setelah kejadian, korban tak kunjung juga sembuh dan membuat pihak keluarga akhirnya membawa T ke Rumah Sakit Bhayangkara pada Selasa (23/01/18) lalu. Dari hasil pemeriksaan, didapati korban mengalami gangguan syaraf, akibat dari tendangan yang diarahkan rekan-rekannya ke bagian selangkangannya.

Anak-anak Sekolah Dasar (SD) saat bermain di halaman sekolah.

Hingga berita ini diturunkan, masih belum ada kabar terbaru soal kondisi kesehatan terkini dari korban. Namun, pihak Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri menjelaskan telah melakukan pendampingan pada para pelaku.

Baca Juga

Nah, bagi sobat INDOSPORT yang telah memiliki anak, ada baiknnya memberi perhatian lebih buah hati saat melakoni pertandingan. Jangan sampai olahraga yang seharusnya memberi kesehatan justru membuat anak Anda mendapat perawatan.

IndonesiaLiga Indonesia

Berita Terkini