Dijuluki Messi Saat Diperkenalkan, Egy Maulana Vikri Malah Merendah
Pemain muda Indonesia Egy Maulana Vikri saat ini sedang menjadi perhatian pecinta sepakbola nasional. Karena pemain berusia 17 tahun tersebut segera mencicipi kompetisi di Eropa.
Egy sendiri memang sering dikait-kaitkan dengan sejumlah klub Eropa. Namun Polandia menjadi negara destinasi pemain kelahiran Medan itu, di mana Lechia Gdansk sebagai klub barunya.
Keputusan ini pun membuat Egy menjadi satu-satunya pemain asal Indonesia yang berkarier di kasta tertinggi sepakbola Polandia. Tak hanya itu, dirinya juga mencatatkan sejarah dengan menjadi pesepakbola Indonesia pertama yang berkompetisi di Polandia.
1. Dijuluki Messi-nya Indonesia
Pecinta sepakbola Tanah Air tentunya tahu betul mengapa Egy Maulana disandingkan dengan bintang Barcelona, Lionel Messi. Hal itu tak terlepas dari kemampuannya di atas lapangan dalam mengolah si kulit bundar.
Pemain jebolan SKO Ragunan tersebut kerap kali merepotkan lini pertahanan lawan dengan kecepatan yang dimilikinya.
Tak heran jika di usianya yang masih terbilang sangat muda, Egy sudah mampu merebut hati pelatih Luis Milla untuk dipanggil ke Timnas U-23.
2. Egy Merendah saat Dijuluki Messi
Dijuluki Messi ternyata tak membuat Egy Maulana Vikri jadi jemawa. Dirinya sama sekali tidak menunjukkan kesombongan diri setelah disejajarkan dengan mega bintang Barcelona tersebut.
“Saya rasa masih harus belajar banyak, bekerja keras dan berdoa untuk menyamai Messi,” ujar Egy saat konferensi pers bersama Lechia Gdansk.
Namun Egy sendiri yakin bahwa dirinya bisa menyamai pencapaian Messi. Karena menurut Egy usaha dan kerja keras, bisa membantunya untuk mencapai level terbaik.
3. Alasan Egy Memilih Lechia Gdansk
Egy Maulana Vikri sebelumnya sempat mengungkapkan bahwa butuh waktu lama untuk menetapkan pilihannya untuk berkarier di Polandia.
Namun kini Egy memiliki alasannya sendiri mengapa dirinya memilih Lechia Gdansk sebagai destinasinya. hal itu dikarenakan agar dirinya bisa bersaing dengan para pemain Eropa, demi meningkatkan kualitasnya.
“Saya memilih Lechia Gdansk karena ingin bersaing di persepakbolaan Eropa. Banyak yang bilang saya tidak bisa bersaing, tapi saya akan buktikan kalau saya bisa,” tutupnya.