x

Menelisik Bisnis Biokimia Mathieu Flamini yang Buat Dirinya Jadi Pesepakbola Terkaya Dunia

Jumat, 23 Maret 2018 14:58 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Mathieu Flamini.

Baru-baru ini, Forbes mengumumkan deretan pesepakbola terkaya di dunia. Perhitungan tersebut bukan hanya berdasarkan gaji dan sponsor semata melainkan usaha lainnya yang dimiliki oleh pemain bersangkutan. Uniknya, pemain bola terkaya sejagat bukanlah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Penghargaan tersebut diberikan kepada mantan pemain Arsenal yang kini berkarier di Getafe, Mathieu Flamini. Pesepakbola asal Prancis itu mempunyai kekayaan mencapai 15 miliar USD atau setara dengan Rp 206 triliun.

Baca Juga

Kekayaan sang pemain bahkan jauh di atas milik duo pesepakbola terbaik di dunia, yakni Lionel Messi dengan 230 juta USD atau Rp 3,1 triliun serta Cristiano Ronaldo dengan kekayaan 615 juta USD atau sekitar Rp 8,4 triliun.

Flamini bisa memiliki jumlah kekayaan luar biasa tersebut karena selain pesepakbola, ia juga adalah seorang pengusaha. Flamini memiliki bisnis di bidang biokimia bernama GF Biochemicals. Lantas, seperti apa detail bisnis yang dimiliki Flamini hingga ia bisa memiliki kekayaan fantastis tersebut? Simak ulasan dari INDOSPORT berikut ini. 


1. GF Biochemicals

GF Biochemicals

Delapan tahun lalu, ia turut membidani sebuah perusahaan yang ia harap dapat menyelamatkan planet bumi. Perusahaan itu bernama GF Biochemicals (GFB). 

Flamini tidak pernah bercerita hal yang dilakukannya ini baik kepada rekannya di Arsenal, maupun relasi-relasi yang dekat dengan dirinya. 

GFB merupakan perusahaan pertama di dunia yag memproduksi Levulinic Acid (LA) atau asam Levulinik secara massal. Asam levulinic disebut-sebut mampu menggantikan minyak dalam segala bentuknya. Departemen Energi Amerika Serikat menyebut LA sebagai salah satu dari 12 molekul kunci yang mampu membuat dunia yang lebih hijau. 

Departemen Energi Amerika Serikat mengatakan bahwa Levulinic Acid dapat diproduksi dari gula melalui konversi biologi atau kimia dan kemudian dapat dikonversi menjadi bahan kimia berbasis biologis yang bernilai tinggi. 


2. Pengganti Minyak

Levulinic acid.

Molekul ini bisa digunakan dalam industri kosmetik, plastik, bahan bakar dan farmasi. Perusahaan Flamini sendiri memiliki misi untuk merevolusi industri energi.

"Hal ini dapat membantu pengurangan karbondioksida. Asam ini memiliki potensi yang kuat karena bereaksi persis seperti minyak, yang berarti (asam ini) dapat menggantikan minyak." ujar Flamini seperti dilansir dari BBC.

Menurut Flamini, tantangan utama yang harus diatasi perusahaannya adalah menurunkan biaya produksi dan memecahkan masalah produksi yang berkelanjutan. 

Sekarang GFB telah mulai memproduksinya dalam skala industri. Ia mengatakan GFB adalah perusahaan pertama yang telah memecahkan tantangan ini, dan pada 2017 lalu mereka dapat membuat sekitar 10.000 ton per tahun. 


3. Potensi Pasar Senilai 20 Miliar Poundsterling

ilustrasi uang

Menurut Flamini, bisnis ini membutuhkan biaya jutaan pounds dalam proses pengembangannya serta butuh bertahun-tahun untuk penelitian dan tes. Kini, apa yang dihasilkan oleh GFB memiliki potensi pasar sampai sekitar 20 miliar poundsterling atau Rp 389 triliun yang mana akan membuat Flamini kaya raya. Namun, Flamini mengelak jika uang disebut sebagai sebab utamanya dalam mengembangkan perusahaan.  

Sebaliknya, ia melakukan ini karena ingin membantu persoalan bumi seperti masalah perubahan iklim. "Itu (perubahan iklim) adalah persoalan terbesar di saat ini," ujarnya.

Flamini telah merogoh koceknya dalam-dalam, termasuk untuk membangun pabrik di Caserta, Italia. Granata dan Flamini juga memiliki kantor di Milan, serta di Geleen, Belanda. Kantor GF Biochemicals juga ada yang berada di Amerika Serikat.


4. Awal Pembentukan

Mathieu Flamini (kanan).

Tepatnya pada 2008 atau ketika ia mulai memperkuat AC Milan, bisnis ini dibangun. Adalah Pasquale Granata sosok yang membantunya mengembangkan perusahaan ini. Mereka berdua membentuk GF Biochemicals yang mana 'GF' merupakan singkatan dari Granata-Flamini. 

"Pada saat dia (Pasquale) concern dengan masalah perubahan iklim dan kami benar-benar ingin melakukan sesuatu. Jadi setelah bertemu dengan seorang ilmuwan, bersama-sama kami mengembangkan bio-teknologi ini." ujar pemilik tiga caps di Timnas Prancis ini.


5. Sepakbola Tetap Menjadi Prioritas Flamini

Flamini saat bergabung dengan Crystal Palace.

Flamini menyebut dirinya beruntung bisa menjalankan bisnis ini. "Dari hari ke hari kami memiliki tim yang sangat kuat yang mana datang dari perusahaan kimia yang besar," ujarnya. 

Walau begitu, ia masih berkontribusi pada kariernya sebagai pemain tengah di sepakbola. "Saya mau menjelaskan bahwa prioritas saya adalah sepakbola,"

"Tetapi seperti yang kalian bayangkan, seorang pemain sepakbola memiliki minat lain di luar lapangan. Dan ketertarikan saya adalah bio-ekonomi," ujarnya. 

ArsenalAC MilanMathieu Flamini

Berita Terkini