x

Masjid dan Makanan Halal, 4 Hal Ini Akan Buat Egy Nyaman di Portugal

Selasa, 3 April 2018 11:53 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Egy Maulana Vikri (SL Benfica).

Resmi bergabung Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri memang belum sekalipun bermain bagi klub yang bermain di kasta tertinggi Liga Polandia tersebut.

Meski begitu, penyerang Timnas U-19 itu justru kembali dihebohkan akan merapat ke salah satu klub Eropa lainnya yang lebih besar yaitu Benfica. Klub raksasa Portugal itu dikabarkan meminati Egy sebagai pemain pinjaman dengan opsi pembelian di akhir musim.

Kabar tersebut jelas menjadi sebuah hal besar bagi Egy, bukan hanya perihal nama Benfica yang lebih mentereng dibanding Gdansk. Namun kenyataan bahwa Portugal memiliki kaitan erat dengan Indonesia juga bisa menjadi nilai lebih buat Egy bisa merasa nyaman di tanah kelahiran Cristiano Ronaldo itu.

Berikut INDOSPORT merangkumkan apa saja hal di luar sepakbola yang kiranya bisa membuat Egy lebih merasa kerasan untuk meniti karier di Portugal.


1. Masjid

Lisbon Central Mosque.

Mayoritas penduduk Portugal adalah pemeluk agama Katolik. Namun dalam beberapa abad silam, agama Islam sempat berjaya di negara Andalusia itu.

Sisa-sisa kejayaan Islam sampai saat ini masih tersisa, dengan adanya sedikit penduduk Portugal yang memeluk Islam yang bisa hidup rukun dengan penganut agama mayoritas. Termasuk juga masih adanya masjid yang berdiri tegak di negeri yang dulu kerap disebut Garb al Andalus (Andalusia Barat).

Di Lisboa sendiri, kota yang menjadi markas Benfica berdiri tegak masjid Masjid Agung Lisabon atau Lisbon Central Mosque.

Masjid yang dalam bahasa setempat disebut Mesquita Central de Lisboa itu memang baru berdiri pada 1985, namun masjid yang berdiri di pusat kota itu merupakan masjid utama dan terbesar yang biasa digunakan umat muslim di sana.

Jika Egy benar-benar merapat ke Benfica nantinya, masjid ini jelas akan menjadi pilihan utama pemain asal Medan itu untuk melakukan ibadah wajib mulai dari salat fardu sampai salat Jumat. Seperti yang pernah dilakukan anak angkat Cristiano Ronaldo, Martunis saat masih berlatih di akademi Sporting Lisbon.


2. Makanan Halal

Tagine, salah satu menu khas Maroko yang bisa ditemui di Portugal.

Soal makanan, rasanya ini akan menjadi nilai lebih yang bisa dirasakan Egy di Lisbon dibandingkan jika dirinya menetap di Gdansk.

Lokasi Portugal yang berbatasan laut langsung dengan negara islam, Maroko membuat kultur negara Afrika Utara itu masih sangat mudah dijumpai di seantero Lisbon, termasuk juga perihal makanannya.

Mulai dari Tagine, B'ssara sampai Couscous, makanan khas Maroko yang tentunya halal akan dengan mudah didapatkan Egy di banyak restoran yang ada di Lisbon.

Misalnya saja di Restaurante O Assador Halal, MK Halal dan Sublime Halal. Termasuk restoran halal khas India yang juga terdapat di Lisbon seperti Zaafran, Taste of Punjab, Sadik House, Star Kebab, Dervixe,dan Passage to India.


3. Bahasa

Bahasa Portugal.

Seperti banyak diketahui, Portugal pernah menguasai sebagian tempat di Indonesia selama beratus-ratus tahun lamanya. Dan seperti banyaknya negara lain, bangsa Potrugal akhirnya meninggalkan warisan pada khazanah bahasa Indonesia.

Tidak sedikit bahasa Indonesia kini yang berasal dari serapan bahasa Portugal. Bahkan di antaranya terdengar sama persis, seperti kata banku yang dibaca bangku, bola, boneca yang dibaca boneka, danca yang dibaca dansa, keretha yang dibaca kereta, meja, natal, dan masih banyak lainnya.

Banyaknya kata-kata tersebut secara langsung tentu akan memudahkan Egy jika dirinya nanti bermain di Benfica dan belajar bahasa Portugal. Sepakbola memang memiliki bahasa universal sendiri, namun dengan menguasai bahasa lokal, seorang pemain tentu akan semakin kerasan untuk berbaur dan tinggal di negara tempatnya meniti karier.

Baca Juga

4. Tempat Wisata

Pemandangan kota Lisbon dari atas.

Lisbon, kota tempat dimana Benfica berada, merupakan kota tua yang memiliki sejarah panjang di Eropa. bangunan-bangunan tua nan terawat berdiri megah di kota yang dibelah oleh sungai Tagus tersebut.

Gereja-gereja dan kastil tua berpadu dengan moderenitas yang dipat dilihat dengan berdirinya gedung-gedung pencakar langit yang berdiri kemudian.

Belum lagi tujuh bukit yang mengitari kota pelabuhan tersebut. Segala bentangan alam dan arsitektur kota Lisbon tentu akan bisa menjadi obat mujarab bagi Egy di tengah rutinitasnya berlatih dan bermain jika sampai berkostum Benfica.

Tinggal di kota cantik yang memiliki banyak nilai tentu akan membuat seorang pemain muda seperti Egy lebih kerasan, akan banyak hal yang bisa dirinya pelajari. Bukan hanya sebatas menimba ilmu sepakbola.

BenficaBola InternasionalEgy Maulana VikriLechia Gdansk

Berita Terkini