x

Cerita Rafid Habibie di Italia: Selalu Masuk Starting XI Hingga Hampir Rusuh

Jumat, 6 April 2018 10:09 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Isman Fadil

Talenta berbakat milik Indonesia memang tak ada habisnya. Mereka seakan tak berhenti membuat harum nama bangsa akan prestasinya yang diam-diam mengejutkan publik.

Kabar terkini datang dari daratan Eropa, tepatnya negeri yang sangat terkenal akan sepakbola kaya taktik ialah Italia. Tentu saja ini menjadi prestasi yang membanggakan untuk Tanah Air.

Sebab, ada salah satu pemuda Tanah Air, yang juga merupakan cucu dari Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie, bernama Muhammad Rafid Habibie. Kepada INDOSPORT dirinya coba memberikan pengalaman usai meraih trofi di Italia.

Baca Juga

1. Selalu Masuk Starting XI

Skuat Santarcangelo Calcio.

Pemuda asal Indonesia ini membeberkan kalau dirinya dan dua temannya tadi selalu menjadi tulang punggung klub Santarcangelo Calcio 1926 (Serie C Italia). Bahkan sebanyak enam pertandingan, Rafid selalu bermain sejak menit awal.

"Kami bertiga selalu masuk starting line up terus (sejak awal turnamen). Namun kami belum dapat apa-apa (mencetak gol/assist), lagi kurang beruntung saja," buka Rafid sambil tertawa ringan kepada INDOSPORT.


2. Hampir Bikin Rusuh

Rafid Habibie, pemain muda Indonesia yang berkarier di luar negeri.

Selama menjalani kompetisi singkat tersebut, Rafid juga menceritakan tentang lawan terberatnya dalam satu pertandingan. Itu terjadi ketika di babak grup melawan wakil dari Serbia.

"Menurut saya adalah saat babak grup melawan wakil klub divisi dua Serbia. Mereka main keras soalnya. Banyak sekali kejadian yang hampir bikin rusuh. Karena pertandingan sempat berhenti di menit awal babak kedua dimulai," imbuh Rafid.

Dirinya menambahkan kalau kejadian hampir rusuh tersebut bermula saat leher Excel terkena sikut dari pemain lawan. "Itu awal memicu keributan," jelas Rafid.


3. Runner Up di Italia

Muhammad Rifad Habibie (tengah).

Rafid menjelaskan bagaimana dirinya dan dua rekannya (Fidelis Kelby Timothy dan Excel Favour Yosafat) mampu meraih posisi runner-up di ajang Trofeo Adriatico. Dirinya menjelaskan perjalanan klub yang dibelanya Santarcangelo Calcio 1926 (Serie C Italia) raih posisi runner-up.

"Oh iya. Jadi itu turnamen terbagi menjadi dua grup. Satu grup terisi lima tim. Kebetulan kita menang empat kali dan seri sekali lalu lolos ke final. Nah, di final kita kalah 0-1 (FC Spinea)," papar Rafid.

ItaliaIndonesiaMuhammad Rafid HabibieLiga ItaliaBakat Muda IndonesiaMuhammad R. Habibie

Berita Terkini