Kalah, Arema FC Tak Mampu Atasi Tekanan Wasit
Harapan mewujudkan angka penuh nyaris saja dipenuhi oleh Arema FC. Tim berlogo kepala singa itu mampu unggul lebih dulu hingga babak pertama, saat sundulan kepala Thiago Furtuoso menembus jala gawang Muhamad Ridho di menit 34.
Namun, Arema FC gagal mempertahankan keunggulan di paruh kedua. Sepasang gol Titus Bonai dan Lerby Eliandry membuyarkan asa Arema untuk setidaknya mencuri angka, sebagai modal untuk menjamu Persib Bandung pekan depan.
"Semua upaya sudah kami lakukan. Dan harus sportif, Borneo FC menang pada pertandingan hari ini," beber Joko Susilo di ruang konferensi pers Stadion Segiri Samarinda.
1. Tekanan dari Wasit
Penyebab kekalahan ini dianggapnya sebagai imbas dari besarnya tekanan yang dialami pemain, setelah melalui dua laga tanpa kemenangan. Arema saat ini menghuni posisi ke-17 di klasemen Liga 1 dengan meraih satu poin dari tiga pertandingan.
"Kami bukannya mau alasan. Tapi, wasit menambah tekanan bagi pemain dengan banyak melakukan kesalahan," ungkap Joko Susilo.
2. Dua Kesalahan Wasit
Setidaknya, dua kesalahan mencolok dilakukan perangkat wasit yang dipimpin Adi Riyanto. Wasit asal Jawa Tengah itu tidak memberikan tendangan bebas saat Hendro Siswanto dijatuhkan di dekat kotak penalti pada akhir babak pertama.
Lalu di paruh kedua, Adi Riyanto menyetujui keputusan asistennya yang menganggap posisi Dendi Santoso offside lebih dulu saat mengirimkan bola ke depan gawang Borneo FC, sehingga menggagalkan upaya Arema FC menambah skor.
3. Terima Hasil
"Memang tidak terlalu berpengaruh. Tapi kesalahan wasit semakin menambah tekanan tim ini," beber pelatih asal Blora, Jawa Tengah tersebut.
"Saya hanya bisa merubah permainan tim ini menjadi lebih baik, tapi tidak bisa merubah hasilnya. Kami tetap kalah," tutupnya.