x

3 Alasan Laga Lawan Uzbekistan Harus Jadi Panggung Egy Maulana

Kamis, 3 Mei 2018 16:57 WIB
Editor: Gerry Crisandy
Egy Maulana Vikri.

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi laga terakhirnya di PSSI Anniversary Cup 2018 melawan Uzbekistan.

Hingga saat ini, Indonesia berada di dasar klasemen, mengumpulkan satu poin dari dua laga.

Poin semata wayang tersebut diraih saat bermain imbang tanpa gol melawan Korea Utara.

Kekecewaan bukan hanya hadir karena Indonesia gagal mencapai ekspektasi sebagai tim tuan rumah sekaligus penyelaggara turnamen.

Tetapi juga karena salah satu bakat muda yang paling ditunggu-tunggu penampilannya di atas lapangan hijau belum semenit pun diturunkan.

Egy Maulana Vikri, yang akan resmi berstatus sebagai pemain klub asal Polandia Lechia Gdansk, masih belum dianggap siap oleh pelatih Luis Milla.

Kurangnya kompetisi dan status Egy sebagai pemain akademi menjadi alasan Milla untuk tetap menyimpan Egy di bangku cadangan.

Bagaimanapun, berikut beberapa alasan mengapa inilah saatnya bagi Luis Milla untuk mempercayakan Egy mengenakan seragam merah putih bersama Timnas U-23.

Baca Juga

1. Indonesia Tanpa Peluang Juara

Ekspresi kekecewaan para pemain kedua kesebelasan usai hanya bisa bermain imbang tanpa gol.

Satu fakta jelas  di turnamen untuk mengingat ulang tahun badan sepakbola Indonesia ini, adalah Indonesia tidak mungkin lagi keluar sebagai juara.

Sejak awalpun, ini adalah kompetisi persahabatan tidak resmi yang seharusnya menjadi ajang penambahan jam terbang bagi para pemain dan kesempatan bagi pelatih untuk menguji ramuannya.

Meskipun masih terdapat gengsi dan harga diri sebagai empunya hajatan, tapi hal tersebut tidak sebanding dengan memberikan pemain-pemain muda kesempatan untuk berkembang di lapangan.


2. Berpotensi Jadi Solusi Mandulnya Serangan

Tendangan keras Spaso berhasil digagalkan dua pemain Korea Utara.

Bukan hanya memberikan pengalaman, Egy juga dapat menjadi alternatif yang berpotensi menghadirkan solusi bagi tumpulnya lini depan Indonesia di turnamen ini.

Tidak satupun gol berhasil disarangkan oleh Tim Garuda Muda dan meskipun bukan tanpa peluang di depan gawang, perubahan harus dilakukan.

Egy memiliki kecepatan dan insting menyerang kuat, menawarkan rasa berbeda dari penyerang seperti Elija Spasojevic.


3. Indonesia Seharusnya Bantu Talenta Muda

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Polandia, Marek Magierowski dan Egy Maulana Vikri.

"Tanpa kompetisi, Egy akan sulit bersaing dalam empat bulan ke depan," ujar Luis Milla menyinggung Asian Games 2018.

Egy memang tidak dapat bermain di level klub bagi Lechia Gdanks hingga ia genap berusia 18 tahun dan apa yang diucapkan Milla masuk akal.

Tapi Anniversary Cup, meskipun hanya persahabatan, tetaplah sebuah kompetisi.

Jika Lechia Gdanks tidak bisa membantu Egy dalam menemukan menit bermain karena regulasi FIFA, Indonesia seharusnya membantunya.

Bagaimanapun Egy adalah salah satu berlian mentah sepakbola Indonesia, bahkan yang terbaik menurut Milla.

"Egy adalah talenta terbaik yang dimiliki Indonesia, tapi sayangnya Egy hanya bermain di akademi," ungkap pelatih asal Spanyol tersebut.

UzbekistanTimnas Indonesia U-23Luis MillaBola InternasionalEgy Maulana VikriAnniversary Cup 2018

Berita Terkini