x

Roman Abramovich, Bocah Yatim dari Rusia yang Jadi Bos Chelsea

Sabtu, 26 Mei 2018 19:30 WIB
Penulis: Josephine Krisna Dewi Prawesti | Editor: Arum Kusuma Dewi
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich

Kekayaannya saat ini diprediksikan 9,3 triliun poundsterling atau setara dengan 240 kuadriliun rupiah. Namun siapa sangka, Abramovich menjadi anak yatim sejak usianya 4 tahun dan sempat putus sekolah hingga alih profesi menjadi montir. 

Baca Juga

1. Bebek Plastik Ubah Hidupnya

Roman Abramovich, pemilik Chelsea.

Membangun hidupnya hingga berhasil seperti sekarang, tidaklah mudah. Setelah putus sekolah dan menjadi seorang montir, jiwa usahanya mulai berkembang. Ia membuat perusahaan kelas menengah yang memproduksi mainan dan bebek plastik sebagai produk unggulannya, yang ia namai dengan merk Comfort Co-op. Produksi mainan itu tak bertahan lama hanya berjalan sekitar bulan Januari 1989 hingga Mei 1991.

Saat usianya yang masih 25 tahun, pada Mei 1991 hingga Mei 1993 ia menjabat sebagai direktur perusahaan kecil ABK di Moskow. Menurut berbagai sumber, sejak tahun 1992 hingga 1995 Roman Abramovich mendirikan lima perusahaan yang bergerak dalam produksi barang-barang konsumsi dan jual-beli.


2. Lingkaran Politik Uni Soviet

Roman Abramovich dan politik

Ibunya, Faina Grutman yang seorang Ketua Federasi Komunitas Yahudi Rusia ternyata bersekutu dengan pemerintahan Vladimir Putin. Di Rusia, bukan rahasia lagi jika Abramovich menjadi pendukung utama Putin. Ia bersama asosiasi pengusaha lain diam-diam membiayai suksesi kepemimpinan Putin. 

Di waktu yang bersamaan, ia dan seorang pengusaha bernama Boris Berezovsky, mendirikan P.K. Trust yakni perusahaan saham gabungan. Hingga pada tahun 1995 ia mendirikan 10 perusahaan lainnya.  

Saat era pemerintahan Boris Yeltsin, sekitar tahun 1995, Abramovich adalah satu dari sekian pengusaha yang disukai Presiden Boris. Ia mendapat kesempatan untuk mengambil aset negara Rusia selama era privatisasi. Dan Abramovich akhirnya muncul sebagai pemilik bersama dari kelompok usaha minyak Sibneft.

Kedekatannya dengan Putin tak seperti sebelumnya. Abramovich yang awalnya mendukung Putin, berubah haluan ke Boris Yeltsin. Menurut mantan rekannya (yang kini sudah tiada), Abramovich menikmati pengaruh politik yang signifikan di Moskow di era 90-an.

Namun pada Oktober 1999, dia menghadiri pesta ulang tahun Putin. Segera setelah itu, Abramovich diduga melakukan kedekatan politis pada Putin, yang saat itu menjadi perdana menteri. Ia memberi hadiah kapal pesiar seharga 37 juta pounds atau sekitar 703 miliar rupiah. 


3. Merambah Liga Primer Inggris

Abramovich & the blues

Pada tahun 2003, Abramovich membeli Chelsea seharga 60 juta pounsterling (1,2 triliun rupiah). Dua tahun kemudian, dia terlibat dalam transaksi yang jauh lebih besar ketika menjual perusahaan minyaknya, Sibneft, ke Gazprom yang dikelola BUMN Rusia. Dari hasil penjualan itu, ia mendapat 10 miliar poundsterling.

Dia mulai menghabiskan waktu di mansion Victoria London, dengan fasilitas 15 kamar tidur. Sembari belajar berbisnis di Chelsea, ia membeli 'Billionaire's Row' di Kensington pada tahun 2009 - dan diikuti dengan usaha properti lainnya di lintas benua.

ChelseaRoman AbramovichLiga Primer InggrisLiga Inggris

Berita Terkini