x

Dipermalukan Persela, Bhayangkara FC Akui Bermain Buruk

Minggu, 16 September 2018 20:40 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Arum Kusuma Dewi

INDOSPORT.COM - Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy menerima kekalahan timnya dari Persela Lamongan. Manurut Simon, anak asuhnya bermain buruk pada laga tersebut.

Bhayangkara FC harus mengakui keunggulan tuan rumah Persela Lamongan. Bermain di Stadion Surajaya, Lamongan, Bhayangkara FC takluk dengan skor 0-2.

Menanggapi kekalahan ini, Simon McMenemy selaku pelatih Bhayangkara pun angkat bicara. Dia menilai timnya kali ini bermain buruk dan Persela bermain lebih bagus dibandingkan timnya.

Baca Juga

"Selamat kepada Persela, mereka bermain baik secara tim. Mereka memberikan tekanan kepada kita. Di satu sisi penampilan kita kurang bagus dan saya kecewa dengan performa anak asuh saya, tapi saya ucapkan kepada Persela yang bermain bagus sejak awal pertandingan," ucap Simon selepas pertandingan.

Pelatih asal Skotlandia ini juga menjabarkan biang keladi kekalahan timnya sore ini. Selain bermain buruk, dia melihat pemainnya kurang melakukan pengawalan kepada pemain Persela.

"Dua gol Persela Itu terjadi karena kesalahan dari defend kita. Saat di pertandingan lain, pemain kita Paulo (Sergio) selalu dihantam pemain lawan bila ingin mengirim bola."

"Tapi tadi Diego Asis bermain bagus dia bisa melewatkan empat pemain. Dia terima bola dan balik badan dan lewati pemain tengah kami, di situlah kesalahan pemain tengah kami kurang rapat jaga dia," beber Simon.

Baca Juga

"Bahkan untuk gol pertama juga kesalahan pemain belakang kita. Di mana saat corner kick kita kurang melakukan marking," tutur dia.

Dengan kekalahan ini membuat posisi Bhayangkara tertahan di 35 poin klasemen sementara. Kekalahan ini membuat tim berjuluk The Guardian pun terancam tersalip oleh tim di bawahnya karena mepetnya poin antara tim satu dengan lainnya.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT
 

Persela LamonganLiga IndonesiaBhayangkara FCSimon McMenemyLiga 1

Berita Terkini