Telan Ludah Sendiri, Malaysia Panggil Pemain Naturalisasi
INDOSPORT.COM - Jelang kompetisi sepak bola Piala AFF 2018 yang rencanannya akan digelar dari 9 November hingga 15 Desember, semua kontestan tengah menyiapkan diri agar dapat meraih hasil maksimal di pesta sepak bola antar negara Asia Tenggara itu.
Indonesia yang tergabung dengan Thailand, Filipina, Singapura, dan Timor Leste di Grup B akan memulai persiapannya dengan melakukan berbagai uji coba.
Dalam jadwal kalender FIFA, Timnas Indonesia nantinya akan berhadapan dengan Hong Kong dan Myanmar sebagai bagian dari persiapan.
Juara Piala AFF 2010, Malaysia tak ketinggalan juga sedang melakukan persiapan dengan berbagai cara yang ada seperti laga uji coba.
Tak hanya itu, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bahkan sampai memanggil pemain naturalisasi untuk memperkuat skuat asuhan Tan Cheng Hoe.
Pemain naturalisasi yang dimaksud adalah Mohamadou Sumareh yang aslinya merupakan warga negara Gambia. Sumareh yang dapat berposisi sebagai gelandang serang dan sayap ini memperoleh status warga negara pada April 2018.
Memiliki postur 179 cm itu kini sedang membela salah satu klub di Liga Super Malaysia, yaitu Pahang FA. Jika Sumareh diturunkan pada laga uji coba menghadapi Sri Lanka dan Kirgizstan, maka dia akan menjadi pemain naturalisasi murni pertama skuat Malaysia.
Perlu diketahui yang dimaksud pemain naturalisasi murni adalah orang yang tidak memiliki hubungan darah sama sekali dengan negara yang akan menaturasilasinya.
Sebagai contoh Sumareh adalah seorang asli Gambia tanpa ada garis keturunan sama sekali dengan Malaysia.
Pada akhrinya jika memang diturunkan, Malaysia akan mengikuti jejak Singapura, Indonesia, dan Filipina yang terlebih dulu sudah pernah menaturalisasi pemain.
Indonesia sendiri besar kemungkinan pada ajang Piala AFF akan diperkuat oleh dua pemain naturalisasi murni yaitu, Beto Goncalves (Brasil) dan Esteban Vizcarra yang berasal dari Argentina.
1. Penggunaan Pemain Narturalisasi Mengundang Polemik
Sebenarnya pada tahun lalu, FAM sudah dengan tegas menyatakan kalau mereka tidak akan menaturalisasi pemain yang benar-benar tidak ada silsilahnya dengan Malaysia.
Malaysia tidak ingin mengikuti jejak Singapura, Indonesia, dan Filipina yang menggunakan jasa pemain naturalisasi.
Keyakinan dari pihak federasi saat itu adalah masuknya pemain naturalisasi akan mematikan potensi talenta dari pemain muda Malaysia.
Itu dikarenakan pemain muda tidak akan mendapatkan kesempatan karena akan kalah saing dengan pemain naturalisasi yang sejatinya sudah lebih berpengalaman.
Namun, menjelang Piala AFF, keputusan untuk tidak memanggil pemain asing tampaknya sirna seketika. Mungkin ini dilakukan demi bisa merebut lambang supremasi tertinggi bagi negara di kawasan Asia Tenggara, meski harus menelan ludah sendiri.
Keputusan untuk memakai jasa pemain naturalisasi telah mengundang banyak kecaman dari warga Malaysia terutama golongan milenial. Bagi mereka, pemain naturalisasi seperti Sumareh bukanlah orang Malaysia.
Terus Ikuti Berita Olahraga dan Perkembangan Sepak Bola Internasional Hanya di INDOSPORT.