3 Nuansa Islami yang Bakal Terjadi di Manchester United Jika Dibeli Putra Mahkota Arab

INDOSPORT.COM - kabar mengejutkan datang dari salah satu klub peserta kasta tertinggi sepak bola Liga Ingris, Manchester United yang dirumorkan akan dibeli oleh salah satu putra Mahkota Arab Saudi.

Rumor tersebut semakin kencang berhembus, terlebih setelah terjadinya hubungan kerjasama antara pihak Manchester United dengan otoritas olahraga Arab Saudi (GSA).

Jika hal tersebut akan resmi terjadi, maka Manchester United menjadi klub keempat di Liga Primer Inggris yang dimiliki oleh pengusaha dan konsorsium asal Arab.

Sebelumnya ada beberapa klub Liga Primer Inggris seperti Manchester City, Fulham, dan Arsenal juga dimiiliki oleh pengusaha Qatar. Sementara di kancah Eropa, ada klub Prancis, Paris Saint-Germain yang juga dimiliki oleh pengusaha Arab.

Andai Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman berhasil mengakuisisi saham Setan MErah, akan terdapat beberapa perubahan mencolok bagi Manchester United, mengingat kulture budaya Arab dan Inggris yang cukup bertolak belakang.

Untuk itu, INDOSPORT mencoba merangkum beberapa perubahan yang mungkin terjadi jika otoritas olahraga Arab Saudi (GSA) berhasil membeli saham Manchester United.

1. Membangun Beberapa Masjid

Dengan mayoritas penduduk Arab Saudi menganut Islam, bukan tak mungkin jika Old Trafford akan membangun sebuah masjid sebagai tempat beribadah para pemegang saham saat berkunjung ke sana.

Hal tersebut pernah dilakukan salah satu tim Liga Primer Inggris, Newcastle United yang membuat sebuah masjid lantaran skuat mereka saat itu dihuni cukup banyak pemain muslim.

Saat itu Newcastle United memiliki tujuh orang pemain muslim yakni Papiss Cisse, Cheick Tiote, Hatem Ben Arfa, Massadio Haïdara, Mapou Yanga-Mbiwa, Moussa Sissoko dan Mehdi Abeid.

Meski tak memiliki mayoritas pemain muslim, namun pembangunan masjid bukanlah hal yang mustahil dilakukan bagi siapapun pemiliki baru Manchester United nantinya.

2. Suporter Santun

Ciri khas dari holigan sepak bola Inggris ialah tampil lepas dan berani, namun hal tersebut akan sedikit mengalami perubahan jika telah diakuisisi oleh Arab Saudi.

Pasalnya, Arab Saudi sangat keras terhadap tindakan kekerasan dan aksi seksi bagi kaum hawanya. Bahkan Arab Saudi pernah tak menyiarkan laga Live Piala Dunia lantaran para suporter berbusana bikini.

Melansir dari laman berita olahraga Daily Star, menyebut jika Arab Saudi bisa saja menyiarkan secara langsung, tapi resikonya saat ada suporter dengan baju terbuka disorot kamera, hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam dan pasti akan diprotes oleh warga Arab Saudi.

3. Larangan Sponsor Minuman Keras

Hal terakhir yang bakal terasa berbeda adalah sponsor yang bakal menjadi pemasukan tim. Jika sebelumnya Manchester United terbilang mudah dalam menerima berbagai ajakan sponsor yang masuk, namun jika Pangeran Arab telah mengakuisisi United, hal itu akan sedikit berubah.

Bisa jadi United akan pilih-pilih terkait kerjasama yang bakal dilakukan, terlebih sponsor yang berbau minuman keras atau bir. Hal ini disebabkan hukum ketat yang dimiliki Arab Saudi sebagai penganut agama Islam.

Seperti diketahui jika Islam melarang dan menentang minuman keras, bahkan beberapa pemain dunia sempat menolak meminum dan mensponsori minuman beralkohol.

Salah satunya adalah Franck Ribery. Dirinya pun sempat murka pada rekan setimnya akibat menyiram Ribery dengan bir saat perayaan juara Bundesliga Jerman tahun 2013 lalu. Nah, menurut sobat INDOSPORT, kira-kira apa lagi yang bisa terjadi apabila Man United resmi diakuisisi Putra Mahkota Arab Saudi?

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Manchester United Lainnya di INDOSPORT.COM